ABSTRAK Alfalfa merupakan tumbuhan yang berasal dari Iran (Medicago sativa, L), namun dapat tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Herba alfalfa secara umum dimanfaatkan sebagai pakan ternak, karena kandungan gizinya yang tinggi antara lain : protein, lemak dan serat kasar. Selain itu, alfalfa juga berfungsi sebagai tanaman berkhasiat obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tempat tumbuh dapat mempengaruhi kandungan senyawa kimia aktif dari suatu tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi secara kualitatif dan kuantitatif dari kandungan senyawa kimia herba alfalfa dalam bentuk sediaan ekstrak etanol. Sediaan ekstrak dibuat dengan metode perkolasi dengan pelarut etanol 96%. Identifikasi secara kualitatif dilakukan dengan pereaksi kimia yang dilanjutkan dengan Kromatografi Lapis Tipis terhadap senyawa yang diduga ada di dalam ekstrak yaitu flavonoid dan alkaloid serta kumarin. Identifikasi kuantitatif untuk senyawa flavonoid dilakukan secara spektrofotometri dengan panjang gelombang 505 nm, sedangkan alkaloid dilakukan dengan TLC densitometry dengan panjang gelombang 309 nm, dan kumarin secara TLC densitometry dengan panjang gelombang 304 nm. Hasil penelitian diperoleh ekstrak etanol herba alfalfa dengan rendemen sebesar 13,04%, dan memiliki kandungan flavonoid dengan kadar total 8,13%, alkaloid dengan kadar 48,86 ppm dan kumarin dengan kadar 229,83 ppm.
Copyrights © 2014