Akademika : Jurnal Pemikiran Islam
Vol 19 No 1 (2014): Agama dan Kepemimpinan

RESONANSI PEMIKIRAN PEMIMPIN ISLAM SYI’AH DALAM DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA

Dedi Irwansyah (Institut Agama Islam Negeri Metro)



Article Info

Publish Date
19 Mar 2014

Abstract

Tindakan kekerasan atas Islam Syi’ah di Indonesia menunjukkan adanya gab komunikasi antarmazhab yang perlu direspon melalui ragam pendekatan termasuk pendekatan pendidikan. Tulisan ini menunjukkan bahwa ranah pendidikan merupakan pintu masuk yang relevan untuk saling mengenal dan mempersempit gab yang dimaksud. Dalam banyak hal, pendidikan Islam Syi’ah telah mengalami kemajuan signifikan sejak zaman Morteza Muthahhari di Iran terutama melalui perubahan radikal pada filosofi pendidikan yang menghilangkan polarisasi ilmu agama dan ilmu modern. Revolusi pendidikan tersebut menguat melalui pemikiran dan kiprah Muhammad Husain Fadlullah di Libanon. Peran Fadlullah sebagai seorang marja’ membuat pemikirannya dalam bidang sosial, politik, dan pendidikan, beresonansi hingga ke Indonesia. Resonansi pemikiran tersebut terlihat jelas pada kiprah Jalaluddin Rakhmat dalam memimpin pendirian Yayasan Muthahhari yang salah satu visinya adalah untuk mempromosikan komunikasi antarmazhab di Indonesia. Yayasan tersebut juga bergerak dalam bidang pendidikan terutama melalui SMA Plus Muthahhari di Bandung. Pencapaian SMA Plus Muthahhari yang sangat gemilang dan telah mendapat pengakuan dari pihak swasta dan pemerintah, menunjukkan keunggulan filosofi pendidikan Islam Syi’ah. Resonansi pemikiran pemimimpin Islam Syi’ah dan manifestasinya dalam dunia pendidikan di Indonesia, selain berpengaruh positif terhadap dunia pendidikan di Indonesia, tampaknya juga akan mampu mempersempit gab komunikasi antarmazhab di Indonesia sehingga perbedaan mazhab akan dapat dipandang sebagai dinamika dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia yang pluralis.The violence act toward the Shi’a followers in Indonesia indicates a gab in term of communication among the different Islamic school of thoughts (mazhab). Such gab is in need of urgent response from various approaches including education approach. This article shows that education is a relevant entry point to bridge those different Islamic school of thoughts and to narrow down the existing gab. To many extents, Shi’a has experienced remarkable progress in education field particularly since Morteza Muthahhari’s era in Iran through the change of educational philosophy which breaks such polarization of religion knowledge and modern science. Such revolution of education was strengthened by the works and thoughts of Muhammad Husain Fadlullah in Lebanon. Fadlullah was a marja’ whose sayings and thoughts on social, political, and educational matters, resonates and reaches Indonesia. His thought resonance is clearly seen in Jalaluddin Rakhmat’s playing important role in establishing Muthahhari Foundation in which one of its mission is to promote effective communication among the Islamic school of thoughts in Indonesia. The foundation also focuses on education field particularly through the establishment of SMA Plus Muthharari in Bandung. Some remarkable achievement of SMA Plus Muthahhari, besides being acknowledged by reputable institutions both private and state, show the superiority of Shi’ah educational philosophy implementation in Indonesia. The thought resonance among Shi’a leaders and its manifestation in Indonesia not only brings positive fresh air to Indonesia educational context but also carries hope for the betterment of communication among the Islamic school of thoughts so that the differences existing within the schools would be seen as a dynamic of religion life in the pluralistic Indonesia

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

akademika

Publisher

Subject

Religion Humanities Education Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences

Description

Akademika provides a means for sustained discussion of relevant issues that fall within the focus and scopes of the journal which can be examined empirically. Akademika welcome papers from academicians on theories, philosophy, conceptual paradigms, academic research, as well as religion ...