Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem kepemimpinan individualis dan politik ideologi Raja Manasye dalam 2Raja-raja 21:1-9. Banyak hal yang terjadi ketika ketidakadilan melanda suatu organisasi. Tindakan-tindakan anarkis pasti akan bermunculan. Namun ternyata seringkali sistem yang memaksakan, sehingga kaum elit melakukan tindakan-tindakan yang amoral. Raja Manasye merupakan seorang raja yang menghancurkan monoteisme yang telah dibangun oleh ayahnya Raja Hizkia. Melalui metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan hermeneutik-eksegesis, ditemukan bahwa sistem kepemimpinan Raja Manasye dalam pemerintahannya terjebak pada politik ideologi. Kebijakan yang tidak menciptakan kesejahteraan bersama (common welfare) tetapi hanya mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan finansial kelompok tertentu, pasti berdampak negatif pada survival komunitas dan kinerja, yang nantinya akan menuju pada kehancuran.
Copyrights © 2022