Latar Belakang: Guillain-Barré Syndrome (GBS) merupakan penyebab paralisis neuromuskular akut yang paling sering ditemukan. Prognosis anak-anak dengan GBS pada umumnya tergolong baik, namun terdapat kemungkinan prognosis buruk yang membutuhkan ventilasi mekanis dan mengakibatkan terjadinya defisit neurologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor risiko disabilitas yang berpengaruh pada anak dengan GBS di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan pada anak dengan GBS, menggunakan data yang diperoleh dari rekam medis. Outcome pasien selama perawatan pada penelitian ini adalah sembuh, disabilitas, dan meninggal. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dengan nilai signifikansi p<0,05. Hasil: Sebanyak 61 anak dengan GBS memenuhi kriteria inklusi selama masa studi penelitian. Anak laki-laki didapatkan sebanyak 54,1% dan infeksi saluran pernafasan atas merupakan penyebab paling sering (73,8% kasus). Mean usia pada penelitian ini adalah 8,4(±3,79) tahun. Sebagian besar jenis GBS adalah acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (AIDP) yakni sebanyak 89,1% kasus. Hasil analisis menunjukan bahwa pasien GBS yang mengalami gagal nafas dengan penggunaan ventilasi mekanis, menunjukkan odds ratio terjadinya disabilitas berat sebesar 8,9(1/0,112) kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak menggunakan ventilasi mekanis. Kesimpulan: Penggunaan ventilasi mekanis merupakan faktor risiko terjadinya disabilitas berat pada anak dengan GBS.
Copyrights © 2021