Performansi K3 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta termasuk yang terbaik beberapa tahun terahkir. Permasalahannya adalah pengukuran performansi K3 masih menggunakan pendekatan jumlah kejadian. Seharusnya sudah mulai menggunakan pendekatan pengukuran perilaku pencegahan kejadian. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara statistik hasil pengukuran performansi kerja berdasarkan perilaku mengikuti prosedur untuk mencegah kejadian. Penelitian menggunakan metode expost facto dengan 360 perawat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai responden sampel dari 1024 populasi di tahun 2016 yang berasal dari semua bagian yang berpotensi risiko cedera tertusuk dan tersayat (CTS).Hasil penilitian menunjukkan adanya Kecenderungan performansi dengan persentase 52,24 % masuk kategori sangat tinggi, 35,24 % tinggi, 10,02% sedang, 1,97% rendah, dan hanya 0,54% masuk dalam kategori kecenderungan sangat rendah. Hal tersebut mengindikasikan responden masuk dalam kategori performansi yang sudah sangat tinggi.Kesimpulannya adalah Performansi K3 yang bersifat positif menjadi tolok ukur utama dalam penerapan sistem manajemen K3 di rumah sakit, untuk menekan angka kejadian CTS yang bersifat reaktif. Sangat direkomendasikan bagi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk meningkatkan pengelolaan iklim K3 dan memperkuat budaya K3, yang ditandai dengan performansi positif berupa perilaku pencegahan cedera dan atau kecelakaan di setiap lingkungan unit kerja.
Copyrights © 2019