Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linear pada anak dan memilikidampak jangka panjang berupa peningkatan morbiditas dan mortalitas sertagangguan produktifitas di masa mendatang. Prevalensi stunting di seluruh duniacenderung menurun tetapi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.Berbagai penelitian menemukan bahwa determinan utama stunting adalah intakenutrisi yang tidak adekuat, pola asuh tidak memadai maupun pengaruh status gizi selama kehamilan. Tetapi beberapa penelitian saat ini menemukan adanya bukti pengaruh faktor lingkungan dengan stunting. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menggali hasil penelitian saat ini dan mengkompilasi faktorlingkungan yang berhubungan dengan stunting, sehingga menemukan gappengetahuan dan bisa menjadi arah untuk penelitian berikutnya. Pencariansistematis dilakukan melalui pencarian dari database elektronik yaitu PubMed,Science Direct, Scopus, Wiley online library dan Google Scholar, serta pencariandatabase penelitian tesis dan disertasi UGM. Artikel yang direview adalah yangberisi hasil penelitian observasional (cros sectional, kohort dan kasus kontrol)yang menganalisis hubungan faktor lingkungan dan kejadian stunting pada balita. Hasil pencarian menemukan 8 artikel penelitian yang memenuhi kriteria insklusi dan dilakukan analisis akhir. Dari sejumlah artikel, diperoleh hasil bahwa sumber dan akses terhadap air bersih dan air minum memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting balita. Kepemilikan jamban sehat, serta praktik cuci tangan pakai sabun dan air mengalir juga berhubungan dengan stunting balita. Selain faktor air bersih, sanitasi dan higiene, diketahui bahwa faktor kepemilikan unggas dan faktor lingkungan fisik rumah (jenis lantai dan dinding) serta paparan polutan domestik (asap rokok dan bahan bakar memasak) berhubungan dengan stunting meskipun hanya ditemukan pada sedikit penelitian.
Copyrights © 2020