Diare termasuk penyakit peringkat kedua global yang menjadi penyebab kematian pada anak berumur di bawah lima tahun. Setiap tahun terdapat sekitar 525.000 kasus kematian balita yang diakibatkan oleh diare. Diare masih menjadi dilema bidang kesehatan di Indonesia, karena angka morbiditas dan angka mortalitas tiap tahun masih tinggi. Penyakit diare berkaitan dengan beberapa faktor. Praktik ibu, jarak jamban dengan sumber air bersih, keberadaan E.coli pada sumber air bersih dan keberadaan E.coli pada sumber air minum merupakan faktor yang berkaitan dengan kejadian diare pada baduta. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara praktik ibu, jarak jamban dengan sumber air bersih dan keberadaan E.coli pada sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta umur 6-23 bulan di wilayah Puskesmas Ciawi tahun 2021. Jenis penelitian adalah analisis observasional. Desain penelitian adalah kasus kontrol. Sampel penelitian berjumlah 39 kasus dan 39 kontrol dihitung menggunakan software Epiinfo dan berdasarkan penelitian terdahulu. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Responden merupakan balita. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasional. Uji statistik menggunakan SPSS versi 23 dengan jenis uji chi square. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jarak jamban dengan sumber air bersih dengan kejadian diare pada baduta (pvalue = 0,021) dan (OR=3,294), tidak terdapat hubungan bermakna antara praktik ibu dan keberadaan E.coli pada sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta (pvalue 0,437 dan 0,496). Saran disampaikan perlu adanya kerjasama antara masyarakat dan petugas kesehatan dalam meningkatkan informasi praktik ibu dalam mencegah terjadinya diare pada balita dan perlu adanya pengecekan mikrobiologis pada sumber air minum masyarakat Kecamatan Ciawi
Copyrights © 2021