Tahun 1980 Bina Marga mengembangkan campuran aspal yang dikenal dengan Lapisan Tipis Aspal Beton (Lataston) atau Hot Rolled Sheet (HRS). Untuk meningkatkan campuran aspal beton dapat dilakukan dengan modifikasi campuran aspal beton terutama dengan mengganti bahan pengisi (filler). Batu laterit Kalimantan memiliki beberapa mineral seperti : zat besi, timah, zirkon, kwarsa, alumunium, nikel oksida titanium dan juga memiliki tekstur yang padat dan juga kokoh. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap batu laterit Kalimantan sebagai bahan pengganti filler. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai karakteristik Marshall jika menggunakan variasi filler batu laterit Kalimantan, kombinasi dan semen serta untuk mengetahui apakah penggunaan batu laterit sebagai filler dapat meningkatkan nilai karakteristik Marshall HRS. Hasil penelitian didapatkan kadar aspal optimum 6,80 % dengan filler 100 % semen nilai stabilitas 1140 kg > 800 kg, flow 3,49 mm > 3 mm, MQ 328 kg/mm > 250 kg/mm, VIM 6,0% > 5,7% > 4,0% , VMA 20,0% > 18%, dan VFB 71,5% > 68%. Dengan filler kombinasi (50 % batu laterit dan 50 % semen) nilai stabilitas 1054 kg > 800 kg, flow 3,77 mm > 3 mm, MQ 281 kg/mm > 250 kg/mm, VIM 6,4 > 6,0 (pada campuran ini nilai VIM tidak memenuhi spesifikasi), VMA 20,5% > 18%, dan VFB 68,8% > 68%. Dengan filler 100 % batu laterit nilai stabilitas 1232 kg > 800 kg, flow 3,86 mm > 3 mm, MQ 319 kg/mm > 250 kg/mm, VIM 6,0% > 5,7% > 4,0% , VMA 19,7% > 18%, dan VFB 71,7% > 68%.
Copyrights © 2017