Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September

Pelatihan Pemanfaatan Terapi Komplementer sebagai upaya Penanganan Dismenorhoe pada Remaja Putri

Sumiaty Sumiaty (Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palu, Palu, Indonesia)
Putri Mulia Sakti (Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palu, Palu, Indonesia)
Hasnawati Hasnawati (Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palu, Palu, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2022

Abstract

Most women who have menstruated often experience menstrual pain (dysmenorrhea). As many as 12.5% ​​of teenage girls in Denpasar have been absent from school activities due to their dysmenorrhea. Other studies have shown that untreated dysmenorrhea will cause problems such as absenteeism from school, decreased academic achievement, adolescents tend to withdraw from relationships, and restrictions on daily activities. The purpose of this service activity is to increase the knowledge, understanding, and skills of young women regarding the use of complementary therapies as an effort to treat dysmenorrhea. Methods of conducting counseling about dysmenorrhea and its handling as well as training in the use of complementary therapies (warm water compresses, ginger water decoction, and exercise). The results of this activity were, of 30 teenagers around 96% experienced an increase in knowledge, understanding, and skills in overcoming dysmenorrhea non-pharmacologically (complementary therapy). The complementary therapy that was chosen the most by adolescents was warm water compresses (42%) then ginger water decoction (32%) and the rest chose exercise (22%). Suggestions for the Puskesmas It is better to provide counseling and training related to adolescent problems because one of the characteristics of adolescents is high curiosity so to avoid wrong information it must be facilitated with the right source of information. ABSTRAK  Sebagian besar wanita yang telah menstruasi sering mengalami nyeri haid (dismenorhoe), Sebanyak 12,5% remaja putri di Denpasar pernah absen dari kegiatan sekolahnya akibat dismenore yang dialami. Penelitian lain menunjukkan bahwa dismenorhoe yang tidak di obati akan menimbulkan masalah seperti ketidakhadiran remaja di sekolah, penurunan prestasi akademik, remaja cenderung menarik diri dari pergaulan dan adanya pembatasan aktivitas sehari – hari. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan para remaja putri terkait pemanfaatan terapi komplementer sebagai upaya penanganan dismenore. Metode pelaksaan penyuluhan tentang dismenorhoe dan penanganannya serta pelatihan pemanfaatan terapi komplementer (kompres air hangat, rebusan air jahe dan senam). Hasil dari kegiatan ini, dari 30 remaja sekitar 96% mengalami peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam mengatasi dismenorhoe secara non farmakologi (terapi komplementer). Adapun terapi komplementer yang paling banyak dipilih oleh remaja adalah kompres air hangat (42%) kemudian rebusan air jahe (32%) dan selebihnya memilih senam (22%). Saran bagi pihak Puskesmas Sebaiknya memberikan penyuluhan dan pelatihan yang terkait dengan permasalah remaja karena salah satu karakteristik remaja adalah rasa ingin tahu yang tinggi sehingga untuk menghindari informasi yang keliru harus difasilitasi dengan sumber informasi yang benar.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

PJPM

Publisher

Subject

Health Professions Nursing Public Health

Description

The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community health services. The scope Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat receives articles from all public service activities in the field of ...