Prosiding University Research Colloquium
Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan

Consumption Of Ioded Salt With Stunting Events In Toddlers

Dwi Astuti (Universitas Muhammadiyah Kudus)
Dewi Hartinah (Universitas Muhammadiyah Kudus)
Muhammad Purnomo (Universitas Muhammadiyah Kudus)



Article Info

Publish Date
08 Dec 2021

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting pada balita perlu menjadi perhatian khusus karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak. Indonesia menduduki peringkat ke Lima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Kebutuhan gizi yang berperan dalam tumbuh kembang anak secara garis besar mencakup kebutuhan air, kalori, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Salah satu mineral yang penting di dalam laju pertumbuhan linier anak adalah Yodium. Yodium diperlukan untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Desa yang paling banyak dengan anak stunting adalah Dukuhmulyo. Berdasarkan data dari Puskesmas Jakenan pada bulan September 2018 mengenai konsumsi garam beryodium yang hanya 70%.Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah analitik corelation Pendekatannya menggunakan bentuk rancangan penelitian Cross Sectional, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumah sampel 67 responden.Hasil: pola konsumsi garam beryodium pada balita di desa Dukuhmulyo tahun 2019 dalam kategori baik yaitu 36 responden (53.7%). kategori stunting terbanyak pada balita di desa Dukuhmulyo tahun 2019 adalah pendek yaitu 37 responden (55.2%).Kesimpulan: Ada hubungan antara kategori stunting dengan konsumsi makanan beryodium dengan nilai p 0.038.

Copyrights © 2021