Sektor keuangan syariah dipercaya berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Walaupun industri keuangan syariah Indonesia masih didominasi sektor perbankan, peran industri keuangan non-bank (IKNB) dan pasar modal syariah semakin besar dan tidak bisa diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sektor keuangan syariah, yang mencakup sektor perbankan, IKNB dan pasar modal syariah, terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan Vector Autoregression (VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM), dan data sekunder periode Januari 2017 - Desember 2020. Variabel dependen studi ini adalah Indeks Produksi Industri (IPI), sedangkan variabel independennya adalah Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Sukuk Negara (SBSN), Dana Pihak Ketiga (DPK) Syariah, Pembiayaan Syariah, Asuransi Syariah, Financial Technology (Tekfin) Syariah, Keterbukaan Perdagangan, Covid-19 dan Inflasi. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan menarik. Pertama, sektor perbankan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek, namun berpengaruh signifikan pada jangka panjang. Kedua, sektor pasar modal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Ketiga, sektor IKNB berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Secara khusus, SBIS dan SBSN berpengaruh positif dalam jangka pendek sementara asuransi syariah positif untuk jangka panjang. Keempat, variabel asuransi syariah dan dana pihak ketiga memberikan dampak yang fluktuatif dan positif terhadap variabel IPI. Variabel eksternal seperti pandemi Covid-19 dan keterbukaan perdagangan juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Terakhir, ditemukan variabel yang paling berpengaruh terhadap IPI adalah variabel IPI sendiri. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa keuangan syariah, khususnya IKNB Syariah, berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Copyrights © 2022