Penelitian ini dilandasi adanya perdebatan panjang mengenai baik buruknya perkembangan demokrasi di Indonesia dari satu era kepresidenan menuju era lainnya, serta anggapan umum bahwa kepemimpinan berlatar belakang militer akan lebih otoriter dibanding yang berlatar belakang sipil. Melalui pendekatan kuantitatif yang dijelaskan dengan kajian kualitatif, penelitian ini mengukur persepsi masyarakat Indonesia terhadap praktik demokrasi, kepemimpinan dan kebijakan publik dalam penegakan demokrasi di Indonesia. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan ketiga variabel tersebut pada era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (JKW) di periode pertama kepemimpinan mereka. Ditemukan beberapa perbedaan persepsi masyarakat terhadap praktik demokrasi di kedua era tersebut, dimana persepsi terkait praktik demokrasi, kebijakan publik dan gaya kepemimpinan di era Presiden SBY dirasakan lebih baik dibandingkan era JKW, berbeda dari stigma otoriter penguasa militer. Penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan yang dimoderasi oleh variabel kebijakan publik terhadap pembentukan persepsi masyarakat terkait praktik demokrasi.
Copyrights © 2022