Tindak ekstremis dengan menjadikan agama Islam sebagai alasan dibalik segala perbuatan menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan. Sebab, Islam sendiri tidak memberikan kebenaran atas segala tindakan ekstremis. Quraish Shihab sebagai salah satu ulama kontemporer kerap kali memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang wasathiyah (moderasi). Sebab Islam menginginkan agar umat muslim untuk selalu bersikap wasathiyah karena sikap wasathiyah adalah sikap yang diinginkan oleh Islam. Penelitian ini menggunakan teori kritik nlar Islam yang digagas oleh Mohammed Arkoun. Hal tersebut dilakukan agar kita dapat mengetahui metodologi tafsir yang digunakan oleh Quraish Shihab menggunakan metodologi yang berada di era mana. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui konsep wasathiyah perspektif Quraish Shihab, mengetahui cirri-ciri dar perilaku ekstremis, dan mengetahui metode Quraish Shihab menurut the history of idea menggnakan metode era mana. Metode yang digunakan dalam penuisan ini adalah metode kepustakaan (library research). Adapun tajapan penelitian yang dilakukan adalah dengan menghimpun sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian ini, Menurut Quraish Shihab dari segi kebahasaan wasatiyah dapat juga dimaknai sebagai pertengahan dan adil. kan tetapi, kata tersebut belum sepenuhnya memberikan penjelasan tetang substansi dari makna wasathiyah. Sedangkan ekstremisme adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang telah melampaui batas terhadap norma, adat serta kebiasaan yang berlaku pada masyarakat, baik dengan menampilkan sesuatu yang bertentangan ataupun tidak. Kemudian, dari penelusuran terhadap penafsiran Quraish Shihab menggunakan kritik nalar Islam dari Arkoun, terdapat kesamaan walaupun tipis terkait sikap keterbukaan dalam menerima perspektif yang lain mengenai al-Qur’an. Kata kunci: Quraish Shihab, Wasathiyah, Kritik Nalar Islam.
Copyrights © 2022