Kegawatan penyakit jantung pada Sindrom Koroner Akut (SKA) bersifat progresif yang mencakup angina tidak stabil, ST-elevation myocardial infarction (STEMI) dan non-ST elevation myocardial infarction (NSTEMI). Diagnosis SKA berdasar 3 komponen yang harus ditemukan yakni: gejala iskemia sakit dada, perubahan elektokardiografi (EKG) dan peningkatan enzim jantung. Penggunaan Selvester skore dapat menentukan luas dan lokasi infark miokard karena dapat menilai perubahan depolarisasi ventrikel. Penelitian bertujuan mengetahui adanya hubungan antara luas infark miokard (berdasar skor Selvester) dengan respon nyeri dada pada pasien SKA. Penelitian ini termasuk analitik observasional dengan desain Cross Sectional dan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan sampel 20 responden. Hasil analisa menggunakan uji statistik Regresi Logistik menunjukkan luas infark miokard memiliki pengaruh signifikan pada model jenis respon nyeri sedang dan berat dengan nilai p: 0.045 untuk nyeri sedang dan nilai p: 0.019 untuk nyeri berat. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin luas infark miokard akan semakin berat nyeri dada yang dirasakan pasien dengan SKA.  Kata Kunci: Luas infark, skor selvester, nyeri dada, SKA
Copyrights © 2013