Religious life has experienced an anxious level of disruption in the last two decades, where there has been an escalation of violence that has led to murders and even sadism in the name of religion. Responding to a situation stimulated by religious fundamentalism and radicalism, the Indonesian government, through the Ministry of Religion, initiated an inclusive religious model that can accept and respect differences; the product is called religious moderation. This article is qualitative research that aims to offer the praxis of religious moderation through modeling early church life behavior. By using a descriptive analysis method based on a literature review, this study shows that the hospitality of the early church, as disseminated by Amos Yong and Amy G. Oden, was an act of religious moderation in church life amidst the socio-political disruptions at that time. We conclude that hospitality can become a doctrine that embodies church life which expresses the practice of religious moderation in Indonesia. Kehidupan beragama mengalami tingkat disrupsi yang mengkhawatirkan dalam dua dasawarsa terakhir, di mana terjadi eskalasi kekerasan yang mengarah kepada pembunuhuan hingga kesadisan dengan mengatasnamakan agama. Merespons situasi yang distimulasi oleh fundamentalisme dan radikalisme beragama, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, menginisiasi sebuah pola beragama yang inklusif, yang dapat menerima dan menghargai perbedaan; produk itu dinamai moderasi beragama. Artikel ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menawarkan praksis moderasi beragama melalui permodelan laku hidup gereja perdana. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif yang berbasis pada kajian literatur, penelitian ini memperlihatkan hospitalitas gereja perdana, seperti yang ditunjukkan oleh Amos Yong dan Amy G. Oden, merupakan sebuah laku moderasi beragama dalam hidup menggereja di tengah disrupsi sosial-politik saat itu. Kami menyimpulkan bahwa hospitalitas dapat menjadi doktrin yang mengejawantah hidup menggereja yang mengekspresikan laku moderasi beragama di Indonesia.
Copyrights © 2022