Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesadaran siswa SMP di Surabaya dalam melaksanakan kebijakan protokol Kesehatan COVID-19. Proses pencapaian kesadaran kritis pada siswa dapat dilakukan dengan memiliki pengetahuan tentang lingkungan alam (teknis) dan pengetahuan tentang lingkungan sosial (praktis) pada proses belajar mereka. Pengetahuan teknis siswa berkaitan dengan pengetahuan tentang COVID-19 di lingkungan sekitar siswa. Pengetahuan praktis siswa berkaitan dengan bagaimana siswa memahami risiko penularan COVID-19 di lingkungan sekitar mereka berdasarkan interaksi yang telah mereka lakukan. Kedua pengetahuan tersebut digunakan siswa sebagai dasar mereka melaksanakan kebijakan protokol kesehatan COVID-19. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutik kritis Habermas. Teori yang digunakan yaitu Teori Belajar Habermas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait dengan data pendukung penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Habermasian dengan tahap pengumpulan data, penafsiran oleh individu, dan penarikan kesimpulan dengan melakukan penafsiran kebenaran secara umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMP di Surabaya yang memiliki kesadaran kritis melaksanakan kebijakan protocol Kesehatan COVID-19 berdasarkan alasan, antara lain: sebagai bentuk perlindungan diri dari COVID-19, sebagai bentuk melindungi orang lain dari COVID-19, dan sebagai bentuk tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai seorang siswa dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Copyrights © 2022