J@TI (TEKNIK INDUSTRI)
Vol 17, No 3 (2022): September 2022

ANALISIS LINGKUNGAN KERJA PENGRAJIN BATIK TULIS PADA PEKERJA TETAP DAN PEKERJA BORONG LEPAS DI DESA WISATA JARUM

Manik Mahachandra (Universitas Diponegoro)
Rani Rumita (Universitas Diponegoro)
Wahyu Nur Aisyah (Universitas Diponegoro)



Article Info

Publish Date
15 Nov 2022

Abstract

Desa Wisata Jarum merupakan kawasan industri batik yang dibuka untuk destinasi wisata. Pengrajin batik tulis terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja tetap dan pekerja borong lepas. Kedua kelompok tersebut mempunyai kondisi kerja yang berbeda. Perbedaan kondisi kerja diindikasi dapat mengakibatkan perbedaan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dapat meningkatkan kinerja pekerja. Sebagai upaya untuk menentukan lingkungan kerja yang lebih nyaman, dibutuhkan analisis perbandingan. Mann Whitney U Test digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata dua kelompok independen sampel. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui apakah usia dan lama bekerja berpengaruh terhadap respon responden. Penilaian lingkungan kerja terdiri dari tujuh dimensi yaitu temperatur, pencahayaan, kebisingan, tata ruang, pengawasan, suasana kerja, dan struktur tugas. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 71,43% lingkungan kerja antara kedua kelompok pengrajin batik tulis signifikan berbeda. Pekerja tetap mempunyai tiga dimensi yang lebih baik, sedangkan pekerja borong lepas mempunyai dua dimensi yang lebih baik. Dari hasil analisis, pekerja tetap sebaiknya mengevaluasi dimensi kebisingan dan suasana kerja, sedangkan pekerja borong lepas sebaiknya mengevaluasi dimensi pencahayaan, pengawasan, dan struktur tugas. Dapat disimpulkan bahwa pekerja tetap mempunyai lingkungan kerja yang lebih baik. AbstractJarum Tourism Village is a batik industrial area open to tourist destinations. Batik Tulis's craftswomen are divided into two groups: permanent workers and freelance workers. Both groups have different working conditions. Differences in work conditions are indicated that can affect differences in the work environment. Moreover, a comfortable work environment can increase worker performance. Therefore, a comparative study was needed to determine a comfortable work environment. Mann-Whitney U test compared the mean values between two independent sample groups. The test was also applied to determine whether the age and length of work affected the participant's response. The work environment assessment consisted of seven dimensions, i.e., temperature, lighting, noise, layout, supervision, work atmosphere, and task structure. This study found that 71.43% of the work environment between two groups of batik craftswomen differed significantly. Permanent workers encountered three better dimensions, while freelance workers had two better dimensions. From the analysis, permanent workers should improve the noise and work atmosphere conditions, while freelance workers should enhance the lighting condition, supervision, and task structure dimensions. In summary, permanent workers experienced a better work environment.Keywords: batik craftswomen; work environment; comparison test      

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jgti

Publisher

Subject

Industrial & Manufacturing Engineering

Description

J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri [e-ISSN 2502-1516] merupakan jurnal nasional yang mengangkat tulisan-tulisan penelitian dalam disiplin ilmu teknik industri. Pertama kali terbit sejak tahun 2006 hingga saat ini dengan frekuensi terbit tiga (3) kali dalam setahun. Setiap edisi terbitan berisi 8 ...