Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS LINGKUNGAN KERJA PENGRAJIN BATIK TULIS PADA PEKERJA TETAP DAN PEKERJA BORONG LEPAS DI DESA WISATA JARUM Manik Mahachandra; Rani Rumita; Wahyu Nur Aisyah
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Vol 17, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.159 KB) | DOI: 10.14710/jati.17.3.212-218

Abstract

Desa Wisata Jarum merupakan kawasan industri batik yang dibuka untuk destinasi wisata. Pengrajin batik tulis terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja tetap dan pekerja borong lepas. Kedua kelompok tersebut mempunyai kondisi kerja yang berbeda. Perbedaan kondisi kerja diindikasi dapat mengakibatkan perbedaan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dapat meningkatkan kinerja pekerja. Sebagai upaya untuk menentukan lingkungan kerja yang lebih nyaman, dibutuhkan analisis perbandingan. Mann Whitney U Test digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata dua kelompok independen sampel. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui apakah usia dan lama bekerja berpengaruh terhadap respon responden. Penilaian lingkungan kerja terdiri dari tujuh dimensi yaitu temperatur, pencahayaan, kebisingan, tata ruang, pengawasan, suasana kerja, dan struktur tugas. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 71,43% lingkungan kerja antara kedua kelompok pengrajin batik tulis signifikan berbeda. Pekerja tetap mempunyai tiga dimensi yang lebih baik, sedangkan pekerja borong lepas mempunyai dua dimensi yang lebih baik. Dari hasil analisis, pekerja tetap sebaiknya mengevaluasi dimensi kebisingan dan suasana kerja, sedangkan pekerja borong lepas sebaiknya mengevaluasi dimensi pencahayaan, pengawasan, dan struktur tugas. Dapat disimpulkan bahwa pekerja tetap mempunyai lingkungan kerja yang lebih baik. AbstractJarum Tourism Village is a batik industrial area open to tourist destinations. Batik Tulis's craftswomen are divided into two groups: permanent workers and freelance workers. Both groups have different working conditions. Differences in work conditions are indicated that can affect differences in the work environment. Moreover, a comfortable work environment can increase worker performance. Therefore, a comparative study was needed to determine a comfortable work environment. Mann-Whitney U test compared the mean values between two independent sample groups. The test was also applied to determine whether the age and length of work affected the participant's response. The work environment assessment consisted of seven dimensions, i.e., temperature, lighting, noise, layout, supervision, work atmosphere, and task structure. This study found that 71.43% of the work environment between two groups of batik craftswomen differed significantly. Permanent workers encountered three better dimensions, while freelance workers had two better dimensions. From the analysis, permanent workers should improve the noise and work atmosphere conditions, while freelance workers should enhance the lighting condition, supervision, and task structure dimensions. In summary, permanent workers experienced a better work environment.Keywords: batik craftswomen; work environment; comparison test      
Analisis Kesesuaian Persyaratan GMP dan SSOP pada Produksi Carica (Studi Kasus di CV Gemilang Kencana) Chaterine Alvina Prima Hapsari; Ratna Purwaningsih; Rani Rumita; Anggun Wahyuniati
Jurnal Agrifoodtech Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Agrifoodtech
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.354 KB) | DOI: 10.56444/agrifoodtech.v1i2.423

Abstract

Sejak adanya wabah pandemi COVID-19, konsumen semakin menuntut penjaminan mutu dan keamanan pangan karena tingkat kesadaran konsumen akan hal tersebut semakin tinggi. Hal tersebut sangat mempengaruhi seluruh pemain bisnis yang bergerak di industri F&B, terutama pada industri kecil dan menengah. Kondisi tersebut juga mempengaruhi CV Gemilang Kencana sebagai bentuk usaha pengalengan manisan carica. Oleh karena itu, sangat penting adanya analisis mengenai kesesuaian persyaratan GMP (Good Manufacturing Practices) dan SSOP (Sanitation Standard Operational Procedures) pada produksi carica di CV Gemilang Kencana. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian penerapan kondisi saat ini pada perusahaan dengan kriteria standar GMP dan kriteria standar SSOP. Penelitian ini bersifat penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dalam bentuk studi kasus. Hasil dari penelitian ini berupa nilai kesesuaian persyaratan GMP sebesar 79,3%, dan kesesuaian persyaratan SSOP sebesar 70,5%. Rekomendasi tindak lanjut diberikan pada parameter-parameter yang memiliki tingkat ketidaksesuaian mayor (0-2), pada aspek GMP terdapat 31 rekomendasi tindak lanjut, sedangkan pada aspek SSOP terdapat 19 rekomendasi tindak lanjut.
PEMILIHAN STRATEGI BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN QSPM (QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX) DAN MODEL MAUT (MULTI ATTRIBUTE UTILITY THEORY) (STUDI KASUS PADA SENTRA INDUSTRI GERABAH KASONGAN, BANTUL, YOGYAKARTA) Nia Budi Puspitasari; Rani Rumita; Gilang Yuda Pratama
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Volume 8, No.3, September 2013
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.726 KB) | DOI: 10.12777/jati.8.3.171-180

Abstract

Industri Kecil Menengah (IKM) gerabah yang terletak di kecamatan Kasongan, kabupaten Bantul, Yogyakarta ini merupakan salah satu sentra industri gerabah Indonesia yang sedang berkembang untuk pasar domestik dan luar negeri.Menurut data statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), IKM mempunyai daya serap pekerja yang cukup banyak.Perkembangan tersebut perlu diiringi dengan adanya sistem pemasaran yang baik dalam IKM tersebut.Adanya penurunan penjulaan pada beberapa tahun terakhir dan kurang baiknya metode strategi pemasaran merupakan penyebab munculnya masalah –masalah dalam hal penjualan di Industri IKM Gerabah Kasongan, Yogyakarta.Analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal dapat dijadikan acuan utama untuk melakukan perbaikan strategi pemasaran.Analisis lingkungan ekternal dan internal tersebut digabungkan dengan analisis SWOT, kemudian dilakukan penetapan prioritas strategi dari hasil analisis SWOT dengan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Model MAUT (Multi Attribute Utility Theory) juga digunakan untuk membandingakan prioritas strategi bisnis dengan melihat segi infrastruktur, waktu, cost dan pendapat pengusaha dalam penelitian ini.Dari hasil penelitian bahwa ini Industri IKM dapat melakukan strategi  pengembangan produk dan penetrasi pasar. Selain itu membuat desa Kasongan lebih menarik dengan mengembangkan desa menjadi daerah wisata yang memang menarik untuk dikunjungi. Kesiapan ini juga diiringi dengan adanya kesiaapan oleh masyarakat dan para pengusaha dengan lebih mengembangkan produknya dengan melakukan diversifikasi produk dengan bahan baku yang sama yaitu tanah tersebut.Kata Kunci : strategi bisnis, SWOT, QSPM, model MAUT  Abstract The Gerabah Small and Mid-sized Industrial Firm (IKM) placed in Kasongan, Bantul, Yogyakarta is one of the central industry of Indonesian gerabah, which is now currently develop into domestic and international market.According to the statistical data from the Local Government of Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), IKM is having the potential ability to employ people as much as possible.This development need to be accompanied by a good marketing systems within the IKM. In respond to the decreasing number of sales in the past couple years and the bad marketing strategy are the causes of problems in terms of sales in the industry of gerabah, in Kasongan, Yogyakarta. The analysis of its external and internal environment can be used as a main reference to conduct some improvement methods in the industry of gerabah’s marketing strategies. The analysis to the external and internal environment is combined with the SWOT analysis, before conducting the strategic of prioritization SWOT analysis within the results of the QSPM matrix (Quantitative Strategic Planning Matrix). The model of MAUT (Multi Attribute Utility Theory) also used to compare the prioritized business strategies by considering the infrastructure, time, cost and the opinion of entrepreneurs in this study.According to the result of this study, it is possible to the industry of IKM to apply the product development strategies and market penetration. Besides that, the people of Kasongan can build an attractive village by developing the village into a tourist area that is interested to be visited. This action also accompanied by a readiness of all the people and employers to the further development of the product by diversifying products with the same raw material, that is the soil.Keywords: busniness strategy, SWOT, QSPM, MAUT model
PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER REGRESI BERGANDA Ratna Purwaningsih; Salsa Fadlila Shobrina; Rani Rumita; Diah Nurlaila; Pidi Winata
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Vol 18, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jati.18.2.130-139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dimensi-dimensi kualitas website terhadap tingkat kepuasan pelanggan terhadap website Tiket.com. Data diperoleh dengan kuesioner terhadap 141 responden pengguna situs Tiket.com. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji konstruk penelitian, uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan persamaan regresi yang didapatkan konsisten dan tidak bias. Pengujian model dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: desain website, keamanan dan privasi, serta empati memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan, interaktivitas, konten dan informasi, reliabilitas, serta daya tanggap tidak secara signifikan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rekomendasi untuk situs Tiket.com adalah pengembangan website untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Abstract[Analysis the Impact of Websitesite Quality on Customer Satisfaction Level using Multiple Linear Regression Method (Case Study: Tiket.com)] This study examines the relationship between the dimensions of website site quality to customer satisfaction level on the Tiket.com website. Data was collected from 141 respondents who were users of the Tiket.com website. A validity and reliability test was conducted to test the research constructs, and a classic assumption test was also undertaken to ensure that the regression equation obtained was correct, unbiased, and consistent. Multiple linear regression analysis was then carried out to test the model. The analysis of this study indicated that website site design, security, privacy, and empathy have a positive and significant influence on customer satisfaction. While interactivity, content and information, reliability, and responsiveness do not significantly affect customer satisfaction. The recommendation for the website site is website site development to increase customer satisfaction.Keywords: website quality; customer satisfaction; multiple linear regression