Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajerial kepala sekolah dan pelatihan kerja terhadap kinerja guru. Metode penelitian ini bersifat ex post facto dengan jumlah populasi 70 orang guru sebagai sample penelitian menggunakan proposional random sampling sehingga diperoleh sample sebanyak 41 responden. Teknik penggumpulan data menggunakan angket/kuisoner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Uji t dan Uji f. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) Hasil analisa data Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru adalah 5,266, sedangkan ttabel sebesar 2,021 pada tingkat signifikansi (=5%) dan df (derajat kebebasan) = n-2 = 41 - 2 = 39. Karena t hitung > t tabel (5,266 > 2,021), maka H0 ditolak dan H1 diterima. (2) Hasil analisa data Pelatihan Kerja dengan Kinerja Guru adalah 6,092, sedangkan ttabel sebesar 2,021 pada tingkat signifikansi (=5%) dan df (derajat kebebasan) = n-2 = 41 - 2 = 39. Karena t hitung > t tabel (6,092 > 2,021), maka H0 ditolak dan H1 diterima. (3) Selanjutnya uji hipotesis diperoleh koefisien korelasi dari variabel X1 dan X2 terhadap Y yaitu 0,701. Jika dikonsultasikan dengan harga ttabel sebesar 2,021 pada tingkat signifikansi (=5%) dan df (derajat kebebasan) = n-2 = 41 - 2 = 39. Karena t hitung > t tabel (2,769 > 2,021), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Manajerial Kepala Sekolah (X1) terhadap Kinerja Guru (Y), terdapat pengaruh lansung positif pelatihan kerja guru (X2) terhadap Kinerja Guru (Y)., terdapat pengaruh positif manajerial kepala sekolah (X1) dan pelatihan kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y). Kesimpulan penelitian adalah Manajerial Kepala Sekolah (X1) terhadap Kinerja Guru (Y), terdapat pengaruh lansung positif pelatihan kerja guru (X2) terhadap Kinerja Guru (Y)., terdapat pengaruh positif manajerial kepala sekolah (X1) dan pelatihan kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y).
Copyrights © 2022