Pemeliharaan benih ikan Patin Siam (Pangasionodon hyphophthalmus) memerlukan pergantian air 70-80% dari total volume setiap hari. Sistem resirkulasi menjadi alternatif mengatasi keterbatasan sumber air dan mempertahankan kualitas air pemeliharaan pada pendederan benih patin siam. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas filter pada sistem resirkulasi terhadap kualitas air, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan panjang benih patin siam yang dipelihara pada wadah akuarium. Rancangan percobaan faktorial, faktor pertama sistem pemeliharaan/jenis filter (taraf pertama jenis pemeliharaan tanpa filter; taraf kedua filter busa pori-bioball-karbon aktif; taraf ketiga dengan filter kapas dacron-batu apung-batu zeolit) dan faktor kedua padat tebar (taraf pertama 10 ekor L-1 dan taraf kedua 12 ekor L-1), masing-masing dengan tiga ulangan. Benih uji patin siam berukuran panjang standar 1,81±0,18 cm dan panjang total 2,26±0,21 cm. Pakan komersial diberikan secara satiasi sebanyak tiga kali dalam satu hari selama pemeliharaan 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis filter berpengaruh terhadap kualitas air (total kelimpahan bakteri; P(0,00)<0,05) dan pertumbuhan panjang benih patin siam, baik laju pertumbuhan panjang total spesifik (P(0,01)<0,05) maupun laju pertumbuhan panjang standar spesifik (P(0,008)<0,05. Sedangkan faktor padat tebar berpengaruh terhadap kualitas air yaitu amonia total (P(0,04)<0,05) dan total kelimpahan bakteri (P(0,05)≤0,05). Interaksi antar faktor (jenis filter*padat tebar) tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap parameter yang diujikan. Jenis filter penyusun yang terbaik adalah kombinasi busa pori-bioball-karbon aktif (R1).
Copyrights © 2022