Usia balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat pesat. Kebutuhan asupan zat gizi pada masa ini harus cukup dalam jumlah maupun kualitasnya. Permasalahan gizi pada usia dini berdampak pada terjadinya berbagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Hasil penelusuran data sekunder di Posyandu Dahlia, wilayah kerja Puskesmas Bendo, pada bulan Maret tahun 2022 diketahui jumlah balita dengan gizi kurang sebanyak 7 balita (15,2%). Dari sejumalah balita yang mengalami stunting maupun gizi buruk sejumlah 5 balita tidak mengalami peningkatan berat badan selama 6-8 bulan terakhir. Tujuan program pendampingan keluarga balita gizi kurang ini adalah untuk mendukung upaya perbaikan status gizi pada balita supaya dapat segera dicapai.. Metode pelaksanaan program adalah community relation melalui tahapan: bimbingan dan konseling, pemberian rekomendasi menu dan evaluasi. Kami melakukan pendataan food recall secara mendetail untuk mendapatkan jumlah asupan kalori rata rata harian anak, sekaligus menilai kecukupan komponen makanan juga keberagaman jenis makanan. Kami juga memberikan makanan tambahan untuk membantu meningkatkan berat badan anak berupa roti dan susu. Berdasarkan hasil pendataan kami dapatkan data bahwa asupan kalori harian anak rata rata dalam rentang cukup disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin anak. Namun kurang dalam kelengkapan komponen dan jenis makanan, sebagian besar anak cenderung menyukai hanya jenis makanan tertentu juga sangat kurang dalam konsumsi sayur dan buah, Setelah pendampingan selama satu bulan kami melakukan evaluasi dan kami dapatkan bahwa semua balita mengalami kenaikan berat badan dengan besaran bervariasi antara 1 sd 5 ons, selain itu keluarga menyatakan berterima kasih dengan adanya pendampingan ini dan menyatakan akan terus melanjutkan upaya perbaikan gizi anak. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa upaya pendampingan secara personal dan intensif memberikan dampak positif terhadap kenaikan berat badan balita.
Copyrights © 2022