Dalam Buku Model Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA dari Pusat Kurikulum disebutkan bahwa lulusan SMA harus menguasai dua jenis kompetensi, yaitu kompetensi produktif (vocational skill) dan kompetensi antar pribadi (interpersonal skill). Kecakapan interpersonal mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill). Jenis kompetensi ini ternyata memegang peranan yang sangat signifikan dalam persaingan merebut kesempatan kerja. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Inggris memainkan peran yang penting karena tidak dapat dipungkiri bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar yang digunakan secara luas di dunia kerja. Masih banyak keluhan dari berbagai pihak tentang rendahnya kemampuan lulusan SMA untuk berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, terutama dalam komunikasi secara lisan. Salah satu alasan kegagalan pembelajaran ketrampilan berbicara Bahasa Inggris adalah karena lebih dari 50 % siswa tidak berani berbicara Bahasa Inggris di depan kelas karena takut salah, terutama karena mereka tidak yakin dengan apa yang harus disampaikan dan bagaimana harus mengatakannya. Hal ini menyebabkan rendahnya aktivitas dan kemampuan siswa dalam pembelajaran berbicara Bahasa Inggris. Dengan fenomena seperti itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat dalam berbicara dengan Bahasa Inggris, sehingga siswa dapat lebih mudah dan cepat dalam menguasai ketrampilan berbicara tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dinilai sesuai adalah metode Telling Story. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan metode Telling Story untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam berbicara Bahasa Inggris.
Copyrights © 2022