Pembangunan Pedesaan
Vol 4, No 3 (2004)

ANALISIS IDENTIFIKASI DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI IDENTIFICATION ANALYSIS AND ROLE OF AGRICULTURAL SECTOR IN FACING REGIONAL AUTONOMY AT BOYOLALI REGENCY

, Ropingi ( Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman)
, Agustono ( Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman)



Article Info

Publish Date
30 Mar 2005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengidentifikasi sektor pertanian dalam menghadapi otonomi daerah di Kabupaten Boyolali berdasarkan komponen pertumbuhannya. (b) mengidentifikasi sektor pertanian berdasarkan basis ekonomi di Kabupaten Boyolali. (c) mengetahui peranan sektor pertanian dalam perekonomian wilayah Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Boyolali dengan mengunakan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Boyolali dan PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 1998-2002, Data Boyolali dalam Angka tahun 1998- 2002. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Boyolali. Analisis yang digunakan adalah shift share konvensional, analisis Location Quotion (LQ), dan Analisis Pengganda Pendapatan dan Tenaga Kerja. Hasil penelitian menunjukkan: (i) Sektor pertanian yang mempunyai pertumbuhan di atas pertumbuhan provinsi adalah perkebunan, kehutanan, dan perikanan; sedangkan sektor tanaman bahan makanan dan peternakan berada di bawah pertumbuhan provinsi. (ii) Berdasarkan komponen pertumbuhannya, sektor pertanian di Kabupaten Boyolali tahun 1998-2002 termasuk ke dalam sektor yang progresif (PP positif) tetapi tidak mempunyai daya saing wilayah yang baik (PPW negatif). (iii) Berdasarkan komponen pertumbuhan proporsional, sektor peternakan dan perikanan merupakan sektor yang progresif, sedangkan sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, dan kehutanan merupakan sektor yang tergolong lamban pertumbuhannya. (iv) Berdasarkan komponen pertumbuhan pangsa wilayah, sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor yang mempunyai daya saing wilayah yang baik, sedangkan sektor peternakan merupakan sektor yang tidak mempunyai daya saing wilayah yang baik. (v) Peranan sektor petanian dalam perekonomian wilayah Kabupaten Boyolali selama periode tahun 1998-2002 cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2001 mengalami penurunan.

Copyrights © 2004