Pembangunan Pedesaan
Vol 1, No 2 (2001)

PEMANFAATAN LAHAN TERNAUNGI UNTUK BUDIDAYA PADI GOGO DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PANGAN DI PEDESAAN(Studi Efisiensi Pemanfaatan Hara Pada Padi Gogo di Lahan Ternaungi)(UTILIZATION OF SHADED LAND IN RURAL AREAS FOR UPLAND RICE CALTIVATION TO INCREASE FOOD AVAILABILITY (A study on nutrient utilization efficiency of upland rice cultivated under shading)

, Suwarto ( Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman)



Article Info

Publish Date
30 Aug 2001

Abstract

Penelitian telah dilakukan di sentra produksi sayuran wilayah Kabupaten Banjarnegara untuk mengetahui populasi dan serangan hama lalat daun kentang Liriomyzas pp., pola penggunaan pestisida, residu insektisida dan keuntungan usaha tani kentang. Penelitian dilakukan secara survei dengan metode stratified random sarnpling. Hasil penelitian menunjukan bahwa populasi lalat daun kentang di wilayah penelitian Pada tanaman umur 20; 40:60; dan 80 hari setelah tanam untuk lokasi SL-PHT masing masing sebesar 0 ,00, 0,33, 0,47, dan 0,55 lalat, sedangkan untuk lokasi non SL – PHT Sebesar 0 ,00, 0,23, 2,01, dan 0,85 lalat. Intensitas serangan hama lalat daun kentang meningkat dengan bertambahnya umur tanaman, tertinggi mencapai 99,47% pada tanaman berumur 80 hari untuk lokasi SL-PHT dan 98,07% pada tanaman berumur 80 hari untuk lokasi non SL-PHT. Residu insektisida yang diternukan pada contoh umbi kentang berbahan aktif kartaphidroklorida, karbosulfan, dimehipo dan ,λ" sihalotrin dengan kandungan di bawah BMR. Pola penggunaan pestisida relatif sama untuk lokasi SL-PHT dan non SL-PHT dalam jenis, jurnlah, frekuensi penyemprotan dalam Mengendalikan hama dan penyakit tanaman kentang. Produksi kentang di lokasi S L-PHT Sebesar 15,72 ton / ha dengan RC ratio 2,32 dan di lokasi non SL-PHT sebesar 13 .91 ton / ha dengan RC ratio 1,78. Kata kunci : Liriomyza spp., residu, dan RC ratio

Copyrights © 2001