Pembangunan Pedesaan
Vol 13, No 1 (2013)

KAJIAN TENTANG KEKAYAAN DAN HUBUNGAN KEKERABATAN CRUSTACEA (DECAPODA) DI SUNGAI CIJALU KECAMATAN MAJENANG KABUPATEN CILACAP

Hernawati, Rena Tri ( LPPM - Universitas Jenderal Soedirman)
Nuryanto, Agus ( LPPM - Universitas Jenderal Soedirman)
, Indarmawan ( LPPM - Universitas Jenderal Soedirman)



Article Info

Publish Date
25 Jun 2013

Abstract

Udang dan kepiting dari Ordo Decapoda merupakan sumber hayati yang hidup di ekosistem perairan. Oleh karena itu, kedua kelompok organisme aquatik tersebut dapat ditemukan di Sungai termasuk Sungai Cijalu. Namun sampai saat ini belum ada penelitian mengenai kekayaan spesies kepiting dan udang di Sungai Cijalu beserta kekerabatannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kekayaan spesies dan hubungan kekerabatan species ordo Decapoda yang ditangkap dari Sungai Cijalu. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara acak kelompok atau Cluster Random Sampling dengan tiga kali ulangan. Karakter morfologi yang diamati dari udang dan kepiting berupa rostrum, karapas, pereiopoda, pubescence, preanal carina, karpus, merus, abdomen, telson, dan uropod. Variabel yang diperoleh ditransformasi ke data biner dan dianalisis menggunakan uji parsimoni. Pohon filogenetik direkonstruksi menggunakan software PAUP version 4.b10. dengan outgroup species dari ordo Isopoda (Pseudotyphloscia pallida) yang dijadikan sebagai pembanding. Proses identifikasi, determinasi dan verifikasi mendapatkan lima species anggota Decapoda, tiga species udang dengan nama Macrobrachium sintangense, M. pilimanus, dan M. lanchesteri dan dua species kepiting dengan nama Parathelphusa bogorensis dan P. convexa. Analisis kladistik menghasilkan kladogram dengan panjang langkah 48, indeks konsistensi (CI)= 0,98 dan indeks retensi (RI)= 0,95. Hubungan kekerabatan filogenetik Decapoda menunjukkan bahwa species dari ordo Decapoda bersifat monofiletik dengan tiga cabang pohon. M. sintangense sebagai spesies primitif yang berada di cabang pohon pertama, disusul oleh cabang pohon kedua yang tersusun M. pilimanus dan M. lanchesteri. Pada cabang pohon ketiga terdapat dua spesies kepiting Parathelphusa bogorensis dan P. convexa. P.convexa sebagai spesies yang paling maju (derived species)..

Copyrights © 2013