Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah
Vol 11, No 2 (2022)

Lapangan Merdeka Lubuklinggau sebagai Situs Budaya Lahan Bersejarah Tahun 1934 - 1988

Berlian Susetyo (UIN Raden Fatah Palembang)
Muhammad Wahayuni (Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya)



Article Info

Publish Date
17 Aug 2022

Abstract

Abstrak: Upaya penyelamatan cagar budaya merupakan hal yang wajib dilakukan karena merupakan identitas sebuah bangsa. Melalui penelitian ini akan dijelaskan bagaimana lapangan merdeka Lubuklinggau ini dapat menjadi dasar untuk dijadikan situs budaya lahan bersejarah.  Adapun tujuan penelitian yaitu menjelaskan Lapangan Merdeka Lubuklinggau sebagai situs budaya lahan bersejarah (1934-1988). Metode penelitian yang digunakan ialah metode sejarah, dengan tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bangunan atau situs umumnya kurang mendapat perhatian. Bangunan-bangunan bersejarah yang penting umumnya berada di pusat-pusat kota. Kini pusat kota dikembangkan menjadi daerah komersial sehingga cagar budaya yang ada di wilayah ini sangat rentan untuk dibongkar dan digantikan dengan bangunan-bangunan pusat belanja atau wisata, seperti misalnya Lapangan Merdeka yang berada di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Oleh karenanya, tempat ini merupakan lokasi peristiwa lintas zaman dimulai dari masa kolonial, masa revolusi fisik dan masa orde baru.Kata Kunci: Lapangan, Merdeka, Situs, Budaya, Lahan, Bersejarah.Lubuklinggau Merdeka Field As A Cultural Site Historical Land 1934 - 1988 Abstract: Efforts to save cultural heritage is something that must be done because it is the identity of a nation. Through this research, it will be explained how the Lubuklinggau independent field can be the basis for becoming a historical land cultural site. The purpose of the research is to explain the Lubuklinggau Merdeka Square as a historical land cultural site (1934-1988). The research method used is the historical method, with stages: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results showed that buildings or sites generally received less attention. Important historical buildings are generally located in city centers. Now the city center has been developed into a commercial area so that the cultural heritage in this area is very vulnerable to be demolished and replaced with shopping or tourist center buildings, such as Merdeka Square in Lubuklinggau City, South Sumatra Province. Therefore, this place is the location of events across the ages starting from the colonial period, the physical revolution period and the new order era. Keywords: Merdeka,  Field, Cultural, Site, Historic, Land.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

criksetra

Publisher

Subject

Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, (P-ISSN: 1978-8673 dan E-ISSN: 2656-9620) merupakan jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Sriwijaya yang mempublikasikan hasil penelitian Pendidikan Sejarah, Kajian Ilmu Sejarah dan Ilmu Sosial Budaya dalam Pendidikan Sejarah. Jurnal ini ...