Buana Ilmu
Vol 7 No 1 (2022): Buana Ilmu

TRANSFORMASI BENTUK DALAM UPACARA RITUAL KEMATIAN MANGONGKAL HOLI PADA MARGA NAINGGOLAN DI SUMATERA UTARA

Diana Novita Sari (ISBI BANDUNG)
Endang Caturwati (ISBI BANDUNG)
Sri Rustiyanti (ISBI BANDUNG)
Deni Hermawan (ISBI BANDUNG)



Article Info

Publish Date
03 Nov 2022

Abstract

Mangongkal Holi yaitu ritual upacara adat tradisi Batak Toba yang masih dilestarikan, dengan proses penggalian makam orang yang sudah lama wafat/meninggal untuk diambil tulang-belulangnya dan dipindahkan ke tempat yang baru yaitu sebuah tugu atau batu napir. Tujuan dari upacara kematian tradisi Batak yaitu menjali silaturahmi antar kekerabatan marga. Untuk menguraikan rangkaian pelaksanaan tersebut menggunakan metode penelitiandeskriptif analisis dengan langkah-langkah; studi pustaka, studi observasi, dan studidokumentasi melalui teori analisis struktural Lévi-Strauss. Hasil dari penelitian ini menemukan adanya transformasi bentuk dalam rangkaian pra-acara, pelaksanaan acara, pesta adat, dan pasca-acara. Adapun temuan menggunakan analisis Deep Structure terdapat empat unsur kebudayaan yang masih lekat untuk diterapkandiantaranya: taburan uang di kuburan, rumah sakti sebagai tempat pemberkatan, toleransi mangongkal holi dalam keberagaman agama, dan jeruk purut serta serbuk kunyit sebagai bentuk kesucian. Hal tersebut menjadi adanya transformasi struktur dan makna pada upacara ritual kematian Mangongkal Holi pada marga Nainggolan. Kata Kunci: Mangongkal Holi, Upacara kematian, Batak TobaMangongkal Holi is a traditional ceremonial ritual of the Toba Batak tradition that is still preserved, with the process of excavating the graves of people who have long died to take their bones and move them to a new place, namely a monument or stone napir. The purpose of the death ceremony of the Batak tradition is to establish a relationship between clan kinship. To describe the series ofimplementations using descriptive analysis research methods with steps; literature study, observational study, and documentation study through Lévi-Strauss structural analysis theory.The results of this study found a transformation of form in a series of pre-event, event implementation, traditional party, and post-event. As for the findings using Deep Structure analysis, there are four cultural elements that are still attached to be applied, including: the sprinkling of money in graves, a sacred house as a place of blessing, tolerance for mangongkal holi in religious diversity, and kaffir lime and turmeric powder as a form of holiness. This is a transformation of structure and meaning in the ritual ceremony of the death of Mangongkal Holi in the Nainggolan clan. Keyword: Mangongkal Holi, Upacara kematian, Batak Toba

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

BuanaIlmu

Publisher

Subject

Computer Science & IT Economics, Econometrics & Finance Education Engineering Law, Crime, Criminology & Criminal Justice

Description

Buana Ilmu menerbitkan penelitian, metodologi dan studi kasus tentang semua bidang ilmu secara umum. Naskah ilmiah dalam jurnal ini mengandung data dan informasi yang memajukan ilmu pengetahuan secara umum dan penelitian yang nyata. ...