Kesehatan merupakan suatu hal yang berharga, dan sangat diharapkan oleh masyarakat selama menjalani kehidupannya. Ketika seseorang terdiagnosis suatu penyakit, hal tersebut dapat memicu timbulnya rasa cemas, stres maupun depresi. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang memiliki prevalensi cukup tinggi di Indonesia. Penelitian ini meneliti mengenai emosi negatif yang terjadi pada pasien diabetes melitus di Puskesmas IV Denpasar Selatan. Subjek pada penelitian adalah pasien dengan diagnosis diabetes melitus yang telah memenuhi kriteria. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah subjek 100 orang dan data diolah menggunakan Statistical Package for the Social Science (SPSS) dengan analisis univariat dimana penyajian dari data akan berbentuk tabel distribusi frekuensi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) sebagai alat ukur emosi negatif yang dialami pasien diabetes melitus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pasien diabetes melitus tidak mengalami depresi (100%). Berdasarkan usia tingkat kecemasan dan stres paling parah berada pada rentang usia >40 tahun yaitu kecemasan berat-sangat berat (7%) dan stres ringan-sedang (27%). Berdasarkan jenis kelamin, kecemasan dan stres paling banyak berada pada pasien diabetes melitus berjenis kelamin laki-laki, yaitu mengalami kecemasan ringan-sedang (25,8%), kecemasan berat-sangat berat (7,6%) dan mengalami stres ringan-sedang (30,3%).
Copyrights © 2022