<![CDATA[Formulir informed consent sebagai bukti tertulis dan asas legalitas terjadinya transaksi terapeutik, di rumah sakit ditemukan formulir tidak lengkap, dikarenakan dokter tidak bisa menjalankan informed consent secara adekuat. Petugas kesehatan Al-Khitan Madinah Banjarmasin dari Tahun 2016 tidak menggunakan informed consent, petugas pernah mendapat keluhan dari orang tua pasien pasca khitan seperti perdarahan akibat benang jahit lepas serta lama sembuh, hal ini perlu ditindak lanjuti dengan informed consent sehingga memberi perlindungan pasien dan petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini mendesain formulir informend consent pada kegiatan khitanan massal di Al-Khitan Madinah Banjarmasin. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang informan. Instrument penelitian ini adalah wawancara. Hasil penelitian ini adalah aspek anatomi formulir informed consent sesuai dengan menggunakan kepala formulir (Heading), Judul formulir Nama Rumah sakit klinik / rumah khitan Al-khitan Madinah Banjarmasin, Alamat Rumah sakit/ rumah khitan Al-khitan Madinah Banjarmasin, Nomor rekam medis, pendahuluan (introduction), Informasi pokok yang menjelaskan tujuan dari penggunaan formulir yang bersangkutan, perintah (instruction) dan berisi instruksi yang jelas bagi pengisi untuk menuliskan data pasien nantinya. Aspek fisik formulir Informed consent sesuai dengan menggunakan tinta warna hitam, warna kertas putih, bahan kertas HVS, ukuran kertas F4 dan bentuk persegi panjang. Aspek isi formulir informed consent sesuai dengan menggunakan tanggal persetujuan/penolakan, identitas penanggung jawab pasien, identitas pasien, prosedur yang berhubungan dengan tindakan khitan, nama dan tanda tangan dokter yang memberikan tindakan serta nama dan tanda tangan penanggung jawab pasien. Perancangan desain formulir informed consent berdasarkan kebutuhan informasi pengguna meliputi aspek anatomi, aspek fisik dan aspek isi.]]>
Copyrights © 2022
