JASNA : Journal For Aswaja Studies
Vol 2, No 2 (2022)

Tradisi Teng-Tengan, Ketuwinan dan Weh-Wehan di Kaliwungu Kendal Jawa Tengah (Kajian Living Hadis Pendekatan Antropologi Interpretatif Simbolik)

Ghufron Hamzah (Wahid Hasyim University)
Iman Fadhilah (Universitas Wahid Hasyim Semarang)



Article Info

Publish Date
01 Jul 2022

Abstract

AbstractTradition is a continuous activity carried out by a social community that has been running for a very long period  of  time.  Including  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditions  in  Kaliwungu.  This research was conducted to find out the history and implementation of this tradition. First, how the origins and traditions are carried out, Second, the relevance of living hadith studies with a symbolic interpretative anthropological  approach  in  looking  at  the  teng-tengan,  ketuwinan  and  weh-wehan  traditionsin Kaliwungu.  Methods  of  data  collection  are  carried  out  through  observation,  interviews,  as  well  as documentation  including  references  relevant  to  the  study.  While  the  data  analysis  used  is  descriptive qualitative  with  a  symbolic  interpretative  anthropological  approach.  According  to  Geertz,  the  joyful expression  symbolized  in  the  tengengan  tradition  is  because  religion  influences  mood  and  motivation  / creates strong feelings and motivations for its adherents and in the end, these feelings and motivations will be seen as a unique reality, a tradition passed down from generation to generation. Symbols in the form of physical (tengan / lanterns) and symbols in the form of actions (ketuwinan and weh-wehan) of this tradition are loaded with the actualization ofinformative and performative values from normative teachings about the virtues of the Prophet Muhammad. This research has theoretical implications for the domain of living hadith from an anthropological perspective. At least the Javanese people still accommodate cultural values in religious ritual practices.Keywords:  Teng-tengan  Tradition,  Ketuwinan  and  Weh-wehan,  Living  Hadith,  Symbolic  Interpretive Anthropology.AbstrakTradisi merupakan kegiatan terus menerus yang dilakukan sebuah komunitas sosial yang sudah berjalan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Termasuk tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan yang ada di Kaliwungu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah dan pelaksanaan tradisi tersebut. Pertama, bagaimana asal mula dan tradisi tersebut dilakukan, Kedua, relevansi kajian living hadis dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik dalam melihat tradisi teng-tengan, ketuwinan dan weh-wehan di Kaliwungu. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi termasuk referensi yang relevan dengan kajian. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologi interpretatif simbolik. Ekspresi gembira yang tersimbolkan dalam tradisi teng-tengan itu menurut Geertz karena agama mempengaruhi mood and motivation / menciptakan perasaan dan motivasi yang kuat bagi pemeluknya dan pada akhirnya perasaan dan motivasi ini akan terlihat sebagai suatu realitas yang unik, tradisi yang turun temurun. Simbol berupa fisik (teng-tengan /lampion) maupun simbol berupa tindakan (ketuwinan dan weh-wehan) tradisi ini sarat dengan aktualisasi nilai-nilai informatif dan performatif dari ajaran normatif tentang keutamaan Nabi Muhammad saw.Kata Kunci: Tradisi Teng-tengan, Ketuwinan dan Weh-wehan, Living Hadis, Antroplogi Interpretatif Simbolik.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

j-asna

Publisher

Subject

Religion

Description

JASNA Journal For Aswaja Studies adalah jurnal kajian Islam yang diterbitkan oleh Pusat Studi Aswaja, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. Jurnal ini berfokus pada topik topik keIslaman inter, multi, dan transdisipliner. Ruang lingkup artikel meliputi, Ahlu As sunnah wa al jamaah, Filsafat ...