Mie shirataki instan termasuk dalam makanan fungsional yang terbuat dari umbi iles-iles. Mie shirataki instan memiliki beberapa manfaat karena kandungan glukomanan pada umbi iles-iles. Produk ini mengalami peningkatan permintaan yang positif meskipun terdapat keterbatasan dari segi segmen konsumen dan ketersediaan produk. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan motivasi pembelian yang dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa produk tersebut aman dan sehat dibandingkan dengan mie instan biasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen mie instan shirataki dengan memperluas Theory of Planned Behavior. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner online. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan responden yang berhasil diperoleh setelah dilakukan screening adalah 450 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan Partial Least Square (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model E-TPB terbukti lebih baik dalam menjelaskan pengaruh niat beli pada mie instan shirataki dengan variabel yang berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap niat yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, kesadaran kesehatan dan ketersediaan yang dirasakan. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa kesadaran kesehatan dan ketersediaan yang dirasakan dapat memiliki efek tidak langsung yang signifikan pada niat. Strategi yang dapat dilakukan bagi produsen adalah membuat event pemasaran dengan mengundang kelompok referensi konsumen, berkolaborasi dengan influencer media sosial, memberikan testimoni pelanggan, serta meningkatkan promosi dan ketersediaan produk.
Copyrights © 2022