CENDEKIA : Jurnal Ilmu Pengetahuan
Vol. 2 No. 3 (2022)

ANALISIS DAMPAK KONFLIK RUSIA–UKRAINA TERHADAP HARGA BAHAN BAKAR MINYAK INDONESIA

DIMASTI DANO (Universitas Megou Pak Tulang Bawang)



Article Info

Publish Date
18 Sep 2022

Abstract

This study aims to determine the impact of the Russian-Ukrainian conflict on fuel prices in Indonesia. This research on the Impact Analysis of the Russo-Ukrainian War on the Indonesian Economy is research with a descriptive qualitative approach. A qualitative study is a literature study using books and literature as a reference. The Russian-Ukrainian conflict will cause a shock to energy supplies and will lead to an increase in global energy prices. On February 24, 2022, crude oil prices rose above $100/bbl for the first time since summer 2014. The embargo on the Russian oil trade triggered a supply shock, resulting in a consequence of rising prices on global markets. The increase in world oil prices also affected the price of Indonesian crude oil or the Indonesian Crude Price (ICP), which as of February 24, 2022, had reached 95.45 US dollars per barrel. Even though the ICP assumption in the 2022 State Budget is only US$63 per barrel. In Indonesia, this energy commodity price inflation has the potential to burden the state budget, namely an increase in the allocation of fuel oil or LPG subsidies. The increase in the crude oil price of US$ 1 per barrel will increase the LPG subsidy budget by around Rp. 1.47 trillion, kerosene subsidy of Rp. 49 billion, and the fuel compensation expense to Pertamina is Rp. 2.65 trillion. The government stated that the realization of the fuel subsidies was too large, from Rp. 170 trillion to Rp. 520 trillion. So that the government's policy to implement an increase in fuel prices is unavoidable with the main objective of reducing the burden on the state budget. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap harga Harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia. Penelitian Analisis Dampak Perang Rusia–Ukraina Terhadap Harga Bahan Bakar Minyak Indonesia ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Studi kualitatif merupakan studi kepustakaan dengan menggunakan buku dan literatur sebagai rujukannya. Konflik Rusia-Ukraina akan menyebabkan guncangan pasokan energi dan akan berujung pada kenaikan harga energi global. Pada tanggal 24 Februari 2022, tercatat harga minyak mentah naik diatas $100/bbl untuk pertama kalinya sejak musim panas 2014. Embargo terhadap perdagangan minyak Rusia memicu supply shock, sehingga menimbulkan konsekuensi kenaikkan harga di pasar global. Kenaikan harga minyak dunia turut berpengaruh pada harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) yang per 24 Februari 2022 sudah mencapai 95,45 dollar AS per barrel. Padahal asumsi ICP dalam APBN 2022 hanya sebesar 63 dollar AS per barrel. Di Indonesia, inflasi harga komoditas energi ini berpotensi membebani APBN, yakni peningkatan alokasi subsidi bahan bakar minyak atau LPG. kenaikan harga minyak mentah US$ 1 per barel ini akan meningkatkan anggaran subsidi LPG sekitar Rp. 1,47 triliun, subsidi minyak tanah sebesar Rp. 49 miliar, dan beban ganti rugi BBM ke Pertamina sebesar Rp. 2,65 triliun. Pemerintah menyatakan bahwa realisasi subsidi BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp 170an triliun meningkat menjadi Rp 520 triliun. Sehingga kebijakan pemerintah untuk melaksanakan kenaikan harga BBM merupakan hal yang tidak dapat dielakkan dengan tujuan utama untuk mengurangi beban APBN.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

cendekia

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu ...