Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dengan beragam potensi dan sumber daya alam yang dimilikinya nyatanya belum cukup untuk memajukan perekonomian negara. Di sisi lain, Tiongkok memiliki ambisi untuk terus memperluas pengaruhnya di dunia, tak terkecuali Asia. Dengan permasalahan yang dimiliki Indonesia dari 1990-an yakni permasalahan infrastruktur yang tidak memadai dan jumlahnya sangat minim, dilihat sebagai potensi bagi Tiongkok untuk saling melakukan kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkapkan dan memahami kerja sama Indonesia-Tiongkok dalam membangun infrastruktur di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan menggunakan konsep kerja sama internasional. Ada tiga platform kerja sama kedua negara, yaitu Deklarasi Kemitraan Strategis, Kemitraan Strategis Komprehensif, hingga Belt Road Initiative sepanjang tahun 2010-2018. Ketiga wadah kerja sama ini menghasilkan banyak infrastruktur baru di Indonesia seperti Tol Cisumdawu, Tol Solo-Kertosono, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jembatan Suramadu, dan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Namun, dengan bertambahnya infrastruktur ini, masalah lain seperti banjir secara tidak langsung memunculkan efek samping dari permasalahan infrastruktur.
Copyrights © 2022