Program Kreativitas Mahasiswa - Penelitian
PKM-P 2013

EFESIENSI PENGGUNAAN TEKNIK BIOFLOKULASI DALAM PEMANENAN MIKROALGA SPESIES Spirullina sp. DAN Botryococcus braunii UNTUK OPTIMALISASI PRODUKSI BIODIESEL

Badriyah, Lia ( Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor, FPIK IPB)
Putra, Abdul Rahman ( Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor, FPIK IPB)
Saputra, Deni ( Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor, FPIK IPB)
Faiqoh, Iqoh ( Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor, FPIK IPB)
Nugraha, Aditya Hikmat ( Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor, FPIK IPB)



Article Info

Publish Date
28 Dec 2013

Abstract

Mikroalga merupakan tanaman thalus yang memiliki klorofil sehingga sangat efisien dalam menangkap dan memanfaatkan energi matahari dan CO2 untuk keperluan fotosintesis. Mikroalga berpotensi sebagai alternatif  penghasil sumber energi baru dan terbarukan. Kendala yang terjadi dalam memanfaatkan mikroalga sebagai bahan energi terbarukan adalah pemanenan. Selama ini pemanenan mikroalga masih membutuhkan energi yang besar dan kurang ekonomis. Oleh karena Bioflokulasi menawarkan pemanenan mikroalga yang ekonomis, hemat energi serta ramah lingkungan. Bioflokulasi merupakan teknik pemanenan mikroalga dengan menggunakan makhluk hidup. Bioflokulasi selama ini menggunakan bakteri atau fungi sebagai agen pengendap, namun dengan menggunakan mahluk hidup lain membutuhkan biaya tambahan berupa substrat untuk hidup. Bioflokulasi dalam pemanenan mikroalga menawarkan pengendapan dengan bantuan mikroalga spesies lain. Penelitian ini menggunakan mikroalga Tetraselmis suecica dan Chlorella sp. Spesies ini menggantikan spesies yang sebelumnya (Spirullina sp. & Botryococcus braunii) dikarenakan kedua spesies tersebut kurang efektif jika dilihat dari nilai OD dan Persentase recovery.  Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan kultivasi selama 20 hari diperoleh waktu panen. Waktu panen untuk Tetraselmis suecica pada hari ke-13 dan Chlorella sp. pada hari ke-12. Berdasarkan nilai OD dan persentase recovery diketahui bahwa Chlorella sp termasuk mikroalga non flokulan, dan Tetraselmis suecica termasuk mikroalga flokulan. Dalam hal ini Chlorella sp. akan dipanen dengan Tetraselmis suecica  dalam teknik bioflokulasi. Selanjutnya diketahui perbandingan 4:4 yang merupakan perbandingan yang paling efisien untuk selanjutnya dilakukan ekstraksi kadar lemak. Kadar lemak Chlorella sp sebesar 8.9909 % dari berat kering. Sedangkan pemanenan dengan bantuan Tetraselmis suecica  didapatkan kadar lemak Chlorella sp sebesar 11.7094. Sehingga terjadi peningkatan lemak sebesar 30,24 %. Pemanenan dengan penggunaan teknik bioflokulasi diharapkan bisa menjadi langkah dalam optimalisasi produksi biodiesel. Kata kunci: mikroalga, bioflokulasi, biodiesel, ekonomis, ramah lingkungan

Copyrights © 2013