ABSTRAK Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas komunikasi efektif terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting Penelitian quasy-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-postest. Populasi dan sampel adalah balita stunting usia 2-5 tahun yang ada diwilayah kerja Puskesmas Bastem Kabupaten Luwu sebanyak 20 orang dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi tentang pemberian komunikasi efektif dan menu makanan (asupan makronutrien) pada balita. Pengelolaan data menggunakan SPSS versi 23 dan dianalisis dengan uji uji wilcoxon. Hasil penelitian menyatakan komunikasi efektif memiliki efektivitas terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting, dilihat dari nilai rerata asupan makronutrien sebelum dan setelah diberikan intervensi yaitu energi (900 kkal ke 1211 kkal), karbohidrat (134 gram ke 170 gram), protein (28 gram ke 38,5 gram) dan lemak (30 gram ke 46 gram) dan diperoleh nilai ρ value pada semua asupan makronutrien < 0, 05. Kesimpulan: komunikasi efektif yang intens memiliki efektivitas terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting. Kata kunci: Komunikasi efektif, asupan makronutrien dan stunting.
Copyrights © 2022