Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Vol 7, No 2 (2022)

RASA SYUKUR DALAM KETERBATASAN: SEBUAH MAKNA WARGA BELAJAR PENDIDIKAN NONFORMAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Moh Fikri Tanzil Mutaqin (PG-PAUD, Universitas Bina Bangsa)
Hidayatullah Haila (Pendidikan Non Formal, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Sudadio Sudadio (Pendidikan Non Formal, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)



Article Info

Publish Date
17 Aug 2022

Abstract

Fenomena serius dan kompleks pada warga belajar pendidikan kesetaraan dengan status narapidana, karena kehidupan dipenjara memiliki dinamika yang berkaitan dengan kondisi psikologis, fisik, maupun lingkungan sosial. Serta terjadinya perubahan kultur kehidupan saat di lembaga pemasyarakatan dengan kultur sebelumnya. Kondisi umum dinamika kehidupan di lembaga pemasyarakatan berpotensi memicu menurunnya kualitas kesehatan mental, kebahagiaan, dan kepuasan hidup narapidana. Artikel ini menyelidik secara eksploratif dengan grouded theori approach mengungkap cara naraipadana memandang kebersyukuran dalam kondisi keterbatasan. Pembahasan menggunakan konstruksi teori Man’s Search for Meaning yang dipopulerkan oleh Victor E. Frankl. Hasil eksplorasi menujukkan bahwa kehadiran pendidikan kesetaraan membuat pandangan narapidana lebih konstruktif, dimana perasaan beryukur menjadi makna yang ada dalam kondisi keterbatasan.Kata Kunci: Keberyukuran, Narapidana, Pendidikan Kesetaraan

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

E-Plus

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) publishes the research relate to the development of social studies and Overseas Education as a form of intellectual property. This journal is published 2 times a year in February and ...