Rata-rata nasional perilaku kurang konsumsi buah dan sayur menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2017) mencapai 93.5%, sedangkan anjuran yang harus dikonsumsi minimal 350-400 g per hari. Rendahnya asupan buah dan sayur memicu perkembangan obesitas(Baker, 2018). Kenaikan prevalensi obesitasdi Indonesia (21.8%), disebabkan karena aktifitas fisik yang kurang, mengkonsumsi makanan tinggi kalori namun rendah seratdan kebiaasaan minum minuman ringan yang banyak mengandung gula. Tujuan dari pelaksanaan pengabmas ini adalah meningkatkan asupan buah dan sayur pada anak sekolah melalui pendampingan pada ibu rumah tangga sebagai penyedia buah dan sayur di rumah. Tempat pelaksanaan kegiatan.pengabdian Masyarakat di Desa Karang Bayan melibatkan ibu rumah tangga sebanyak 20 orang dan anak sekolah 20 orang. Metode yang diterapkan dalam pendampingan adalah dengan melakukan praktek pengolahan sayur dan buah selama 3 kali dalam seminggu, hasil praktek diberikan pada anak untuk melihat daya terima. Setelah pendampingan ibu mempraktekkan pengolahan sayur dan buah untuk diterapkan dirumahnya selama 3 bulan. Pada akhir kegiatan dilkukan evaluasi untuk melihat dampak pendampingan terhadap ketrampilan ibu dalam memilih jenis dan mengolah sayur dan buah melalui lomba serta asupan pada anak dan dianalisis secara statistic menggunakan uji Wilcoxon. Melalui kegiatan yang dilakukan dapat meningkatan pemilihan jenis sayuran, jumlah yang di konsumsi dan cara pengolahan yang lebih bervariasi.dan secara signifikan bermakna (p=0.001). Asupan buah dan sayurpada anak sekolah, dapat ditingkatkan melalui pendampingan gizi seimbang pada ibu rumah tangga.
Copyrights © 2022