cover
Contact Name
Intan Gumilang
Contact Email
intangumil@gmail.com
Phone
+6285230803791
Journal Mail Official
intangumil@gmail.com
Editorial Address
Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen , Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo
ISSN : -     EISSN : 27150496     DOI : https://doi.org/10.32807/jpms.v2i1
Core Subject :
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo is a national periodical that contains articles on the results of the dissemination of community service activities, which are published twice a year in March and September. This journal was published by the Poltekkes of the Ministry of Health of Mataram. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo adopts a peer-double-blind review policy, and concerns in various fields of health for example: Health care Health of both mother and child Midwifery Epidemiology Nursing Nutrition Health analyst.
Arjuna Subject : -
Articles 81 Documents
KANDUNGAN TINGGI ANTIOKSIDAN TEMPE GUDE (Cajanus sajan) MENURUNKAN KADAR GLUKOSAN DARAH I Gusti Ayu Nyoman Danianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.874 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i1.372

Abstract

Hiperglikemia pada DM dapat meningkatkan autooksidasi glukosa, glikasi protein dan aktivasi jalur poliol sehingga mempercepat pembentukkan senyawa oksigen reaktif yang merupakan faktor utama penyebab komplikasi DM. Methods: Kami mengevaluasi formulasi tempe gude (25%, 50% dan 75%) yang telah dilakukan pengujian jumlah total dan aktivitas antioksidannya, selanjutnya disubstitusi pada pakan standar selama 14 hari dan dilihat pengaruhnya terhadap kadar glukosa dan profil lipid yang dibandingkan dengan sebelum perlakuan. Results: Hasil penelitian menunjukkan total antioksidan dan aktivitas antioksidan pada tempe gude (Cajanus sajan) secara berurutan adalah 15% dan 41,30%. Di sisi lain, pemberian tempe gude dengan formulasi 75% dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 44,08 % , total kolesterol 34,38%, trigliserida 35,80%, dan LDLKolesterol sebesar 43,22% (p<0.05) dibandingkan dengan pemberian formulasi tempe gude 25% dan 50%. Selanjutnya pemberian formulasi tempe gude sebesar 75% memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan kadar HDL yaitu 56,20% (p<0.05). Keseluruhan pengujian formulasi tempe yang digunakan dibandingkan dengan hasil sebelum perlakuan.
SOSIALISASI MANFAAT KONSUMSI AIR DALAM MEMACU FUNGSI KOGNITIF ANAK DI KELURAHAN DASAN CERMEN, SANDUBAYA, KOTA MATARAM Ari Khusuma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.635 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v2i1.606

Abstract

Dehidrasi diketahui memiliki efek negatif terhadap fungsi kognitif, termasuk memori, perhatian, kemampuan motorik. Kasus dehidrasi memang tidak terpetakan dengan baik karena berkaitan dengan berbagai faktor. ). Pada anak, dehidrasi ringan dapat memengaruhi performa kognitif dalam keseharian. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan pentingnya asupan air dalam jumlah yang cukup pada anak dalam keseharian sehingga anak tidak mengalami kondisi “dehidrasi periodic” akibat kurangnya konsumsi air putih. Kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Dasan Cermen ini berupa sosialisasi manfaat konsumsi air putih pada anak dan tes kognitif sederhana pada khalayak sasaran. Dari 30 orang anak yang mengikuti kegiatan tes kognitif sederhana ini didapatkan 17 anak dengan kemampuan kognitif yang sangat responsif, 9 orang cukup responsif, dan 4 orang kurang responsif. Orangtua dari khalayak sasaran diberikan sosialisasi tentang manfaat air putih dalam memacu kemampuan kognitif anak. Faktor yang mempengaruhi kognitif anak dalam kegiatan tes kognitif ini bermacam-macam seperti pengaruh karakteristik anak, karakteristik keluarga, kualitas lingkungan pengasuhan, dan kualitas pendidikan prasekolah dan sekolah, lingkungan anak dalam bermain dan belajar terhadap perkembangan kognitif anak. Masyarakat sudah menerapkan minum air putih yang cukup tetapi tidak terukur, belum memberikan bekal air minum dalam tumblr, dan sebagian mengaku kesulitan karena anak-anak lebih menyukai minum minuman yang manis. Secara umum, sosialisasi minum air putih untuk memacu funsgsi kognitif dapat diterima dengan baik.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KELURAHAN GADANG KOTA MALANG Ika Yudianti; Tarsikah Tarsikah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.257 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.484

Abstract

Kehamilan risiko tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang dapat menyebabkan janinyang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin.Kematian ini dapat dicegah dengan cara deteksi dini ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan dan masyarakatyang kemudian dilaporkan ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan segera. Pengabdian masyarakat inidilakukan dengan metode pelatihan kepada 40 kader yang dilaksanakan selama 1 bulan. Materi yang diberikanmeliputi: komunikasi efektif, ibu hamil risiko tinggi, deteksi dini ibu hamil risiko tinggi menggunakan KartuSkor Puji Rochyati (KSPR), dan alur pelaporan. Berdasarkan hasil uji statistika menggunakan pair t-testdidapatkan hasil 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan kadersebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Pelatihan kader ini adalah program yang jarang dilakukan apalagitentang pengisian KSPR, sehingga perlu dilakukan terus menerus, disebarluaskan kepada kader-kader yang lain,dipahami dapat diimplementasikan dalam melakukan deteksi dini pada ibu hamil.
EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KELUHAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KELURAHAN DASAN CERMEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN KECAMATAN SANDUBAYA Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Intan Gumilang Pratiwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.166 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.474

Abstract

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkanketidaknyamanan. Salah satu perawatan kehamilan pada trimester II dan III adalah olahraga berupa yoga. Tujuanuntuk mengetahui efektifitas prenatal yoga terhadap pengurangan keluhan fisik dan psikologis pada ibu hamiltrimester III. Jenis Intervensi pada prenatal yoga adalah gerakan kelas sunsalutation A selama 4 kali intervensidalam 4 minggu. Sampel sebanyak 15 ibu hamil trimester III, hasil simpulan penelitian bahwa prenatal yogaefektif terhadap pengurangan keluhan fisik ibu hamil trimester III. Hasil evaluasi gerakan yoga sunsalutation Amulai beradaptasi dengan tubuh ibu dan gerakan yoga sudah mulai ibu hamil kuasai sendiri tanpa bantuanfasilitator, keluhan seperti kram kaki, sakit punggung, kaki bengkak dan sembelit pada intervensi ke IV sudahtidak ada lagi dan pada tubuh ibu merasa lebih ringan dengan gerakan tersebut. Hasil uji statistic didapatkan nilaip = 0,005 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara keluhan ibu hamil sebelum dilakukanyoga antenatal dan setelah dilakukan yoga antenatal. Saran perlunya program prenatal gentle yoga inidilaksanakan dalam asuhan kebidanan khususnya pada kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Babakansecara rutin sehingga ketidakyamanan ibu hamil selama kehamilan dapat teratasi
PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN KELAMBU CELUP UNTUK MENEKAN KASUS MALARIA DI KABUPATEN MADIUN Ngadino Ngadino; Setiawan Setiawan; Pratiwi Hermiyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 2, No 2 (2021): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.161 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v2i2.696

Abstract

Profil Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2017 menerangkan Provinsi Jawa Timur mendapatkan sertifikat eliminasi malaria sejak tahun 2014 bagi 34 kabupaten/kota dari total 200 kabupaten/ kota di Indonesia, termasuk Kabupaten Madiun. Untuk mendukung program eliminasi malaria tersebut, diperlukan peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam penatalaksanaan kasus malaria termasuk ketrampilan membuat kelambu celup. Metode yang digunakan berupa penyuluhan bionomik vektor dan upaya pengendalian penyakit malaria serta praktik pembuatan kelambu celup berinsektisida. Sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat sejumlah 21 orang yang merupakan perwakilan dari 7 desa di Kecamatan Gemarang. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap bionomik dan upaya pengendaliannya sebesar 11.2%. Praktik pembuatan kelambu celup berinsektisida diikuti dan dipahami oleh seluruh peserta pengabdian masyarakat. Evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan mengunjungi beberapa rumah masyarakat yang mendapat bantuan kelambu berinsektisida dan masyarakat sudah mengerti cara mencuci dan merawat kelambu celup berinsektisida. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, baik pemerintah Kecamatan Gemarang maupun Puskesmas mendukung penuh tujuan pendampingan pembuatan kelambu celup berinsektisida untuk menekan terjadinya malaria di Kecamatan Gemarang. Program yang sudah terlaksana di Puskesmas Gemarang yaitu Durlambu (Tidur memakai kelambu) ditunjang dengan kegiatan pendampingan pembuatan kelambu celup berinsektisida yang Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya.
OPTIMALISASI “BU.PUR” SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA LANSIA DI DUSUN KARANG BAYAN BARAT DESA KARANG BAYAN KECAMATAN LINGSAR LOMBOK BARAT Yudha Anggit Jiwantoro
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.42 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i1.368

Abstract

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi dalam siklus kehidupan seorang manusia. Keluhan kesehatan lansia yang paling tinggi adalah keluhan yang merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah dan diabetes. Pemanfaatan herbal untuk pemeliharaan kesehatan dan gangguan penyakit hingga saat ini sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan, terutama dengan melonjaknya biaya pengobatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif melalui bumbu dapur yang murah, mudah didapat dan mudah diolah oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah pelaksanaan edukasi dan demonstrasi olahan bumbu dapur. Hasil kegiatan ini tim pelaksana memberikan edukasi tentang pemanfaatan tanaman obat, dilanjutkan dengan demonstrasi cara mengolah tanaman herbal dan diakhiri dengan pemantauan pemanfaatan lahan. Kesimpulan kegiatan ini menunjukkan warga masyarakat memiliki pengetahuan masih rendah mengenai pemanfaatan bumbu dapur untuk kesehatannya, sehingga perlu pendampingan dari berbagai pihak.
PEMANFAATAN ROLL OVER TEST DAN MEAN ARTERY PRESSURE DALAM DETEKSI DINI RISIKO PREEKLAMPSIA Esyuananik Esyuananik; Sri Wayanti; Dwi Wahyu Wulan; Deasy Irawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.257 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v2i1.602

Abstract

Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan  dan menjadi penyebab kematian ibu maupun janin. Preeklampsia di Indonesia merupakan penyebab kematian ibu kedua (12,9%) setelah perdarahan (45,2%) Di Jawa Timur, penyebab dari kematian ibu tahun 2011: perdarahan 35,38%, pre eklamsia/eklampsia 29,23% dan infeksi 3,84%. Di Puskesmas Socah, pada tahun 2016 terdapat 5 orang dengan Preeklampsi berat. Perlu dilakukan pendampingan dan pemeriksaan ante natal care secara teratur dan komprehensif bagi ibu primigravida agar dapat mengetahui sejak dini komplikasi kehamilan dan tindakan konseling pra hamil, hamil dan pasca hamil. Ada beberapa metode deteksi dini untuk mengetahui faktor resiko pre eklamsi pada ibu hamil. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan pemeriksaan Roll over-test dan Mean arterial Pressure. Pemeriksaan ini sangat mudah dan murah, sehingga bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan baik di tingkat dasar maupun di pelayanan tingkat lanjut.  Pelayanan kesehatan ibu hamil TM II di Puskesmas Socah berjalan dengan baik. Dari 54 bumil TM II yang memeriksakan kehamilannya, terdapat 15 orang (27,75) yang terdeteksi berisiko PE. Selaian untuk mendeteksi secara dini PE, kegiatan pengabdian masyarakat juga bertujuan menggerakkan peran serta keluarga dan masyarakat, untuk mendeteksi agar PE dapat segera diketahui secara dini sehingga tidak berlanjut ke kejadian PEB
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KADER DALAM RANGKA PENJARINGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DAN SISTEM PELAPORAN KE TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARSENGON KABUPATEN JEMBER Dian Aby Restanty; Yuniasih Purwaningrum
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.6 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.480

Abstract

Kehamilan risiko tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang dapat menyebabkan janinyang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin.Kematian ini dapat dicegah dengan cara deteksi dini ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan dan masyarakatyang kemudian dilaporkan ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan segera. Pengabdian masyarakat inidilakukan dengan metode pelatihan kepada 40 kader yang dilaksanakan selama 1 bulan. Materi yang diberikanmeliputi: komunikasi efektif, ibu hamil risiko tinggi, deteksi dini ibu hamil risiko tinggi menggunakan KartuSkor Puji Rochyati (KSPR), dan alur pelaporan. Berdasarkan hasil uji statistika menggunakan pair t-testdidapatkan hasil 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan kadersebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Pelatihan kader ini adalah program yang jarang dilakukan apalagitentang pengisian KSPR, sehingga perlu dilakukan terus menerus, disebarluaskan kepada kader-kader yang lain,dipahami dapat diimplementasikan dalam melakukan deteksi dini pada ibu hamil.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MELALUI DETEKSI DINI KEHAMILAN RISIKO TINGGI DALAM MENCEGAH TERJADINYA STUNTING Fitra Arsy Nur Cory&#039;ah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.691 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i1.453

Abstract

Stunting merupakan retardasi pertumbuhan, ditandai dengan kekurangan gizi kronis, dikarenakan asupan yang tidak adekuat, sehingga terjadi hambatan pertumbuhan linier pada anak balita. Berdasarkan standar baku WHO Child Growth Standart tahun 2010, dengan indikator pengukuran tinggi badan dibandingkan dengan umur (TB/U), atau panjang  badan dibandingkan dengan umur (PB/U), dengan batasan nilai z-scorenya kurang dari -2 SD. Prevalensi panjang badan lahir pendek di Indonesia masih tinggi Riset Kesehatan Dasar 2018 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai 30,8 %, paling tinggi lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara,sedangkan di Kabupaten Lombok Barat prevalensi stunting menunjukan 38,1%. Salah satu upaya dalam pencegahan stunting dapat dimulai dimasa kehamilan. Di Indonesia (2010) kelompok kehamilan risiko tinggi sekitar 34%. Kategori dengan risiko tinggi mencapai 22,4%, dengan rincian umur ibu 34 tahun 3 sebesar 3,8%, jarak kelahiran < 24 bulan sebesar 5,2%, dan jumlah anak yang terlalu banyak (>3 orang) sebesar 9,4%. Upaya pencegahan stunting yaitu melalui deteksi dini resiko tinggi kehamilan, dapat dimulai dari kader, merupakan orang terdekat dari ibu hamil maupun masyarakat.Jumlah kader di desa karang bayan yaitu 25 kader. Hasil Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat keseluruhan kader datang mengikuti kelas kader yaitu sebanyak 25 kader. Hasil evaluasi  menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan kader tentang stunting kategori baik sebanyak 18 orang (72%), sedangkan dari hasil pemahaman akan deteksidini resiko tinggi yaitu dalam kategori baik sebanyak 20 orang (80%) Pada saat evaluasi materi 85 % peserta, mampu menjawab pertanyaan tentang deteksi dini kehamilan resiko tinggi dan stunting. Dari hasil analisis uji statistic Wilcoxon Signed Ranks nilai yaitu P value = 0,000 < α = 0,05, menunjukan bahwa kelas edukasi melalui pemberdayaan kader kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan kader tentang stunting dan deteksi dini resiko tinggi.
PENINGKATAN PERAN SUAMI DALAM TUMBUH KEMBANG JANIN SELAMA KEHAMILAN Ati Sulianty; Liatisani Eftikasari; Umi Salamah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 2, No 1 (2020): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.504 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v2i1.679

Abstract

Proses kehamilan dan persalinan merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi seorang wanita karena pada masa ini adalah masa meningkatnya kewaspadaan dan terjadinya perubahan besar baik pada ibu hamil tersebut maupun pada keluarga terutama suami. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan peningkatan pengetahuan suami tentang tumbuh kembang janin selama kehamilan di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Wilayah Kerja UPT BLUD PKM Babakan Tahun 2019. Jenis intervensi yang dilakukan adalah pemberian modul untuk menambah pengetahuan suami dalam pertumbuhan janin intra uterin. Jumlah suami yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 20 orang. Hasilnya didapatkan terdapat perubahan pengetahuan suami sebelum diberikan modul terdapat  9 (45%)  orang suami  yang memiliki kemampuan kurang setelah diberikan modul 14 orang suami atau 70 % memiliki pengetahuan yang baik. Saran perlu dilakukan upaya sosialisasi partisipasi suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri melalui penyuluhan yang dilakukan setiap bulan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menggunakan media promosi yang menarik.