beta (Biosistem dan Teknik Pertanian)
Vol 11 No 2 (2023): September

Dinamika Suhu dan Kelembaban Udara pada Penyimpanan Kentang (Solanum tuberosum L.) Bibit Tipe Para-Para

M Ikram (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia)
Yohanes Setiyo (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia)
I Gusti Ketut Arya Arthawan (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia)



Article Info

Publish Date
13 Dec 2022

Abstract

Abstrak Petani di Bali belum mampu menghasilkan bibit yang baik akibat kegagalan di tahap penyimpanan dan masih tergantung pada bibit kentang kelompok G2-G4 yang didatangkan dari luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika suhu udara dan kelembaban udara (RH) selama penyimpanan kentang bibit dan perubahan fisik umbi bibit kentang hasil penyimpanan. Parameter yang diukur antara lain suhu dan kelembaban selama penyimpanan kentang, analisis neraca massa dan energi, perhitungan panas respirasi, panas untuk menaikan suhu kentang, panas untuk menguapan air serta panas yang hilang ke lingkungan dengan pendekatan model matematik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu cenderung membentuk pola polinomial orde dua atau kuadratik, sedangkan RH cenderung membentuk pola linier. Suhu ruang penyimpanan kentang berada pada kisaran 29,50 ºC - 29,09 ºC dan RH berada pada kisaran 73,00% - 81,80%. Nilai panas respirasi bervariasi antara 470,26 - 491,30 Watt. Panas yang dihasilkan dari proses respirasi adalah sebesar 72 -143 watt, panas untuk menaikan suhu umbi kentang sekitar kentang adalah 2,02 Watt; 1,81 Watt; 3,80 Watt; 2,60 Watt; 10,70 Watt; dan 15,20 Watt. Panas yang hilang ke lingkungan membentuk pola linier. Para-Para mampu menciptakan kondisi penyimpanan dan penyediaan oksigen yang, untuk perubahan fisik hampir tidak ada. Abstract Farmers in Bali have not been able to produce good seeds due to failures at the storage stage and are still dependent on potato seeds from the G2-G4 group imported from outside. The aim of this study was to determine the dynamics of air temperature and humidity (RH) during the storage of potato seeds and the physical changes of potato seed tubers after storage. Parameters measured included temperature and humidity during storage of potatoes, analysis of mass and energy balances, calculation of respiration heat, heat for increasing the temperature of potatoes, heat for water evaporation, and heat lost to the environment with a simple mathematical model approach. The results showed that temperature tends to form a quadratic polynomial pattern, while RH tends to form a linear pattern. The temperature of the potato storage room was in the range of 29.50 ºC - 29.09 ºC and the RH was in the range of 73.00% - 81.80%. Respiration heat value varies between 470.26 - 491.30 Watts. The heat generated from the respiration process is 72 -143 watts, the heat to raise the temperature of the potato tubers around the potatoes is 2.02 Watts; 1.81 Watts; 3.80 Watts; 2.60 Watts; 10.70 Watts; and 15.20 Watts. The heat lost to the environment forms a linear pattern. Para-Para is capable of creating conditions for the storage and supply of oxygen that, for physical change, are almost non-existent.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

beta

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) memuat hasil penelitian di bidang teknik biosistem (biosystem engineering). Cakupan dari jurnal ini merentang dari aplikasi ilmu keteknikan untuk pertanian. Diantara bidang ilmu tersebut, yang menjadi fokus adalah Bidang Manajemen Keteknikan Pertanian, ...