Penelitian dilakukan di Area Lapangan “GEE” pada Cekungan Bintuni, Kepala Burung, Papua Barat. Negara Indonesia memiliki lebih dari 50% energi yang berasal dari migas. Akan tetapi, sumber daya ini tidak dapat diperbaharui dikarenakan tidak ada keseimbangan eksploitasi pada penemuan cadangan migas sedangkan potensi migas di Indonesia masih sangat besar. Sehingga diperlukan metode penunjang dalam eksplorasi migas di Indonesia, salah satu metodenya yaitu mengidentifikasi fasies dan lingkungan pengendapan dalam menentukan distribusi lingkungan pengendapannya. Dalam penelitian ini, digunakan analisis kualitatif yaitu analisis litofasies dengan tahapan akhir asosiasi fasies dan analisis elektrofasies. Hasil analisis litofasies menunjukkan adanya keterdapatan fasies batupasir yaitu Sandstone cross-laminated (Sxl), Sandstone bioturbated (Sb), Sandstone bioturbated argillaceous (Sba), Sandstone bioturbated fossilifereous (Sbf), Sandstone rippled/flaser-laminated (Srx/Sfl), dan Calcareous Sandstone. Sedangkan, hasil analisis elektrofasies menunjukkan tipe bell, funnel dan cylindrical. Hasil integrasi kedua analisis tersebut memperlihatkan daerah penelitian diendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal yaitu transgressive shelf (yang didalamnya terdapat tidal channel dan shoreface) dan carbonate shelf-margin (yang didalamnya terdapat transgressed shoreline).
Copyrights © 2022