Bawang merah memilki karakteristik mudah rusak (perishable) dan fluktuasi harga bawang merah berkontribusi terhadap inflasi. Di Jawa Timur harga bawang merah di tingkat konsumen lebih berfluktuasi dari pada harga bawang merah di tingkat produsen dan perubahan harga bawang merah di tingkat produsen tidak selalu diikuti oleh perubahan harga bawang merah di tingkat konsumen begitu sebaliknya. Kedua permasalahan tersebut terjadi karena proses transmisi harga bawang merah dari tingkat produsen ke konsumen atau sebaliknya belum berjalan secara sempurna dan bersifat asimetris. Transmisi harga yang demikian itu dapat menyebabkan pasar produsen bawang merah dan pasar konsumen bawang merah di Jawa Timur tidak terintegrasi secara vertikal. Analisis yang digunakan adalah dengan koefisien variasi (KV) dan VECM. Hasil analisis fluktuasi harga menunjukkan bahwa nilai KV untuk harga bawang merah di Jawa Timur di tingkat produsen dan konsumen masing-masing sebesar 28% dan 39% yang menunjukkan bahwa harga bawang merah tidak stabil. Hasil analisis integrasi pasar menunjukkan bahwa antara pasar produsen dan pasar konsumen bawang merah di Jawa Timur terintegrasi dalam jangka panjang dan tidak terintegrasi dalam jangka pendek.
Copyrights © 2022