Latar Belakang: Pandemi covid-19 membuat negara menerapkan karantina masal, terjadinya isolasi sosial, kehilangan pekerjaan, peningkatan tanggung jawab pengasuhan, ketakutan akan penyakit, pembatasan pertemuan keluarga, perayaan keagamaan, kelahiran dan pemakaman. Pengalaman isolasi ditambah rumor di media masa. Semua itu menyebabkan ketakutan, tidak terkecuali pada ibu hamil. Depresi pada ibu hamil sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar dengan prevalensi 26,0% dan pada saat pandemi covid-19 29,6% ada peningkatan sebesar 3,4%. Prevalensi depresi pada ibu hamil lebih tinggi terjadi pada usia kehamilan 32 minggu (13,5%) dibandingkan dengan 8 minggu pasca melahirkan (9,1%). Tujuan: Untuk mengetahui tingkat dan faktor penyebab depresi ibu hamil di era pandemi covid-19. Metode : Scoping review mengadaptasi framework Arksey dan O’ Malley. Pencarian artikel menggunakan tiga databased (PubMed, EBSCO dan ProQuest). Kata kunci yang digunakan (Level) AND (Depression)) AND (Pregnancy)) AND (Covid-9)). Seleksi review dan karakterisasi dilakukan dengan penilaian Critical Appraisal menggunakan studi Joanna Briggs Institude (JBI) tool Hasil: Ditemukan artikel sebanyak 12 artikel dari 1.111 yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Tingkat depresi pada ibu hamil di era pandemi covid-19 digambarkan dalam empat tema. Tema pertama prevalensi, tingkat, faktor penyebab tingkat depresi dan faktor penyebab depresi ibu hamil di era pandemi covid-19. Kesimpulan: Prevalensi depresi pada ibu hamil di era covid-19 lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi covid-19 dengan tingkat depresi sedang, ringan, berat dan parah. Faktor penyebab depresi ibu hamil di era pandemi covid-19 yaitu, kekhawatiran penularan covid terhadap ibu dan bayi, kekhawatiran terhadap covid-19, olahraga ringan dan dan pelayanan kesehatan yang terbatas.
Copyrights © 2022