2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN
Vol 12, No 4 (2022): November 2022

Faktor Pendorong dan Faktor Penguat yang Mempengaruhi Keputusan Akseptor Keluarga Berencana Menggunakan Alat Kontrasepsi Melalui Pendekatan Teori Lawrence Green

Diah Viptara Dwi Rahayu (Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Surabaya)
Suparji Suparji (Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Surabaya
suparjiyozabri@gmail.com (koresponden))

Tinuk Esti Handayani (Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Surabaya)
Rahayu Sumaningsih (Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Surabaya)



Article Info

Publish Date
30 Nov 2022

Abstract

The trend of using hormonal contraception has increased. The contraceptive prevalence rate of hormones in several provinces and districts in Indonesia has met the target. The purpose of this study was to describe the driving factors and reinforcing factors which form the basis for the decision to choose hormonal contraception. The variable assumption approach is based on Lawrence Green's theory of behavior change. The research location is Jomblang Village, Takeran, Magetan Regency. This research is a descriptive study, involving all members of the population, namely 256 acceptors of hormonal contraception. The research variables are the level of knowledge, mother's characteristics and husband's support. Data was collected by filling out questionnaires, then analyzed descriptively in the form of frequency and percentage. The results showed that the highest age was 20-35 years (93.3%), the highest parity was multipara (97.9%) and the highest education level was middle school (97.2%). The highest level of knowledge is in the sufficient category (96.7%), while the most support from husbands and family is in the sufficient category (91.6%). It was concluded that the driving factors (knowledge) and reinforcement (husband and family support) in choosing hormonal contraception were at a sufficient level.Keywords: hormonal contraceptives; driving factor; reinforcing factor; knowledge; husband and family supportĀ ABSTRAKĀ Trend penggunaan alat kontrasepsi hormonal mengalami peningkatan. Angka contraseptive prevalence rate hormonal di beberapa provinsi dan kabupaten di Indonesia memenuhi target. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor pendorong dan faktor penguat yang menjadi dasar keputusan memilih alat kontrasepsi hormonal. Pendekatan asumsi variabel adalah berdasarkan teori perubahan perilaku dari Lawrence Green. Lokasi penelitian adalah Desa Jomblang, Takeran, Kabupaten Magetan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif, yang melibatkan seluruh anggota populasi yakni 256 akseptor kontrasepsi hormonal. Variabel penelitian adalah tingkat pengetahuan, karakteristik ibu dan dukungan suami. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis secara deskriptif berupa frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur terbanyak adalah 20-35 tahun (93,3%), paritas terbanyak adalah multipara (97,9%) dan tingkat pendidikan terbanyak adalah jenjang menengah (97,2%). Tingkat pengetahuan terbanyak adalah dalam kategori cukup (96,7%), sedangkan dukungan suami dan keluarga yang terbanyak adalah dalam kategori cukup (91,6%). Disimpulkan bahwa faktor pendorong (pengetahuan) dan penguat (dukungan suami dan keluarga) dalam pemilihan kontrasepsi hormonal berada pada level cukup.Kata kunci: kontrasepti hormonal; faktor pendorong; faktor penguat; pengetahuan; dukungan suami dan keluarga

Copyrights © 2022