Mesin Bubut/Lathe berperan penting pada proses manufaktur dalam menjaga kualitas produk. Ukuran dari Mesin Lathe sangat bervariasi, mulai dari ukuran besar untuk memenuhi kebutuhan produksi skala besar sampai ukuran kecil untuk kebutuhan pembelajaran. Untuk memenuhi kebutuhan manufaktur dengan ukuran kecil, maka harus memperhitungkan dari segi fungsi dan efisiensi ukuran mesin Lathe dengan tetap memperhatikan kualitas hasil, perawatan yang relatif mudah. Design for Manufacture (DFM) and Design for Assembly (DFA) merupakan salah satu metode yang aplikatif untuk memenuhi kebutuhan efisiensi manufaktur, ukuran dan fungsi. Penelitian ini difokuskan pada evaluasi perancangan produk menggunakan metode DFMA guna mendapatkan besar nilai proses manufaktur dan perakitannya, serta bagaimana rekomendasi desain yang lebih efektif dan efisien pada mesin Lathe mini TZ2002MG. Perancangan ini dibuat untuk mempersingkat waktu manufaktur pada bagian-bagian tertentu. Serta meningkatkan nilai proses perakitan yang diketahui berdasarkan naiknya nilai DFA indeks dari 52,4 % menjadi 80,5%.
Copyrights © 2022