Mayoritas masyarakat yang berdomisili di desa mengandalkan hasil sumber daya alam (SDA) dalam pemenuhan kehidupan mereka, secara otomatis kondisi alam ialah harapan besar masyarakat dalam meningkatnya kesejahteraan ekonomi. Salah satu usaha yang bersumber dari alam dan pengelolaannya secara alamiah ialah usaha produksi gula aren atau gula semut yang banyak diproduksi oleh petani. Masyarakat di Kecamatan Bulo khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) “Wanita Paraita” memilih untuk memanfaatkan gula semut sebagai pekerjaan sampingan namun ada juga menjadikan sebagai pekerjaan pokok untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga. Permasalahan pertama dari mitra KWT “Wanita Paraita” yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Permasalahan kedua dari mitra yaitu belum meluasnya cakupan pasar karena masih bersifat konvensional dan belum memanfaatkan digitalisasi sehinggaa minim dalam pengembangan usaha serta omset yang didapatkan masih relatif kecil. Permasalahan ketiga mitra yakni belum adanya izin usaha berbasis online single submisson (OSS). Metode yang digunakan adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) diantaranya metode pelatihan (training) terhadap kelompok tani. Hasil akhir menunjukan peningkatan persentase pengetahuan kelompok wanita tani ialah sebesar 35,33%. Dan persentase tingkat kepuasan selama mengikuti kegiatan sebesar 47 % merasakan sangat puas dengan program ini.
Copyrights © 2022