The need for land continues to increase in line with the rate of population growth. This limited land area in the city will trigger regional development to spread to the outskirts with sufficient land. From 2013 to 2019 the built-up land has increased to reach 443.55 Ha. Types of land use vegetation decreased by 380.65 Ha and agricultural land decreased by 64.26 Ha. The difference in the area of land built over a period of 6 (six) years is 438,1911 Ha. The Kappa coefficient value obtained is 0.87 or 87 percent, which means that the Landsat 8 image used has a fairly high accuracy. The pattern of encroachment that occurs in Dau District is an elongated pattern. This is indicated by the development of settlements that can be seen on several sides of the main road. Kebutuhan lahan terus mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk. Keterbatasan lahan di kota inilah yang akan memicu pengembangan wilayah menyebar ke daerah pinggiran dengan lahan yang masih mencukupi. Dari tahun 2013 sampai tahun 2019 lahan terbangun telah mengalami pertambahan mencapai 443.55 Ha. Jenis penggunaan lahan vegetasi mengalami penurunan sebanyak 380.65 Ha dan lahan pertanian mengalami penurunan sebanyak 64.26 Ha. Selisih luas lahan terbangun pada kurun waktu 6 (enam) tahun mencapai 438.1911 Ha. Nilai Koefisien Kappa yang didapatkan adalah 0.87 atau 87 persen yang berarti bahwa citra Landsat 8 yang digunakan memiliki ketelitian yang cukup tinggi. Pola perambahan yang terjadi di Kecamatan Dau adalah pola memanjang. Hal ini ditunjukan dengan berkembangnya permukiman yang terlihat dibeberapa tepi jalan utama.
Copyrights © 2022