Abstrak: Anemia defisiensi besi diperkirakan menjadi satu-satunya penyebab terbesar kesakitan dan kematian pada remaja. Anemia yang terjadi dapat menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi, perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar, tingkat kebugaran menurun dan tidak tercapainya tinggi badan maksimal. Hasil wawancara dengan kepala puskesmas penimbung serta kader desa penimbung didapatkan data bahwa masalah yang dihadapi mitra saat ini adalah belum teridentifikasinya kasus anemia pada remaja putri karena belum pernah dilakukan pemeriksaan screening Hb yang diketahui efektif mengidentifikasi kejadian anemia remaja putri. Solusi permasalahan yang dilakukan adalah screening Hemoglobin untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya anemia serta faktor yang mempengaruhinya. Kegiatan screening anemia dimulai dengan registrasi peserta screening sebanyak 50 remaja putri, dilanjutkan dengan pemeriksaan TB dan BB, Pemeriksaan Hb dan wawancara food recall 24 jam. Hasil kegiatan didapatkan bahwa semua remaja putri (100 %) di dusun penimbung timur mengikuti kegiatan screening, 11 diantaranya mengalami anemia dan sebanyak 44 remaja berstatus gizi kurus. Kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya berfokus pada pemberdayaan keluarga dengan anemia remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diet remaja.Abstract: Iron deficiency anemia is thought to be the single biggest cause of morbidity and mortality in adolescents. Anemia that occurs can cause a decrease in reproductive health, motoric development, mental development, inhibited intelligence, decreased learning achievement, decreased fitness levels and not achieving maximum height. The results of interviews with the head of the penimbung health center and penimbung village cadres obtained data that the problem faced by partners at this time was that there had not been identified cases of anemia in young women, because there had never been an Hb screening examination that was known to be effective in identifying the incidence of anemia in young women. The solution to the problem is hemoglobin screening to increase adolescent awareness about the importance of anemia and the factors that affect it for young women in east penimbung hamlet. The anemia screening activity began with the registration of screening participants as many as 50 young women, the activity continued with height and weight examinations, Hb examinations and 24-hour food recall interviews. It was found that all young women (100%) in east penimbung hamlet participated in screening activities, 11 of them had anemia and as many as 44 adolescents had thin nutritional status. Further community service activities focus on empowering families with adolescent anemia to improve adolescent dietary knowledge and skills.
Copyrights © 2022