Jurnal Farmasi Higea
Vol 14, No 1 (2022)

Kualitas Pemberian Informasi Obat di Puskesmas Sangurara Kota Palu

Nur Ikhlas (Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia)
Muhamad Rinaldhi Tandah (Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia)
Khusnul Diana (Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia)



Article Info

Publish Date
27 Dec 2022

Abstract

Pelayanan informasi obat sangat penting terutama untuk pasien yang tidak mendapatkan informasi  tentang obat yang digunakan, karena penggunaan obat yang salah dapat membahayakan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pemberian informasi obat di puskesmas Sangurara Kota Palu, bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan serta apakah ada pengaruh antara karakteristik pasien terhadap kepuasan pemberian informasi obat yang diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode crossectional, dilakukan di puskesmas Sangurara Kota Palu pada bulan September-November 2020, dengan total sampel sebanyak 160 pasien. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan indeks kepuasan masyarakat (IKM), analisis kesenjangan GAP, Importance Performance Analysis, dan analisis bivariat dengan menggunakan software statistik. Hasil dari IKM sebesar 80,42% yg berarti memuaskan dan nilai GAP (-0,39) menunjukan pasien sdh cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan. Hasil Importance-Performance Analysis menunjukan atribut pelayanan yang harus di tingkatkan yaitu atribut nomor 4, 6, dan 17. Hasil statistik analisis bivariat menunjukan tidak adanya pengaruh antara umur (p = 0,115), jenis kelamin (p = 0,743), pendidikan (p = 0,829) pekerjaan (p = 0,563), dan pendapatan (p = 0,625) terhadap kepuasan pemberian informasi obat di Puskesmas Sangurara Kota Palu. Kesimpulan kualitas pemberian informasi obat di puskesmas Sangurara berdasarkan metode IKM termasuk kategori puas sedangkan gap termasuk kategori cukup puas. Terdapat 3 atribut pelayanan yang harus di prioritaskan yaitu atribut nomor 4, 6, dan 17. Tidak adanya pengaruh antara umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan terhadap kualitas pemberian informasi obat.

Copyrights © 2022