Proses kehamilan menyebabkan peningkatan kebutuhan energi dan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, serta perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Asupan gizi ibu hamil yang tidak seimbang dapat mengakibatkan defisiensi zat gizi berdampak negatif pada outcome kehamilan seperti bayi lahir dengan berat yang rendah (BBLR). Penelitian didesain kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sumber data berasal dari kohort. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling, analisis data menggunakan bivariat dan pengujian statistik menggunakan contingency coefficient. Berdasarkan pada total 104 responden, hasil analisis yang diperoleh yaitu sejumlah 48 responden (46,2%) mengalami KEK, 42 responden (38,2%) mengalami IMT dibawah normal dan 46 responden (44,2%) mengalami anemia, serta sebanyak 40 bayi (38,5%) mengalami berat lahir rendah (BBLR). Hasil analisis korelasi LiLA dengan BBL menyatakan ada hubungan yang signifikan (p-value = 0,000), analisis korelasi IMT dengan BBL menyatakan ada hubungan yang signifikan (p-value =0,000) dan analisis korelasi Hb dengan BBL menyatakan ada hubungan yang signifikan (p-value = 0,000). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan pelayanan KIA di UPTD Puskesmas Kuta Selatan.
Copyrights © 2022