<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan parameter butir pada penskoran dikotomus dan politomus, (2) melihat perbandingan estimasi kemampuan berdasarkan model penskoran dikotomus dan politomus, serta (3) mendeskripsikan nilai fungsi informasi pada penskoran dikotomus dan politomus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMK Program Keahlian Akuntansi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek penelitian adalah perangkat soal dan respon jawaban siswa dari enam SMK yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Respons jawaban siswa dianalisis dengan pendekatan Teori Respons Butir dengan program BILOG pada penskoran dikotomus 3PL dan program PARSCALE pada penskoran politomus GPCM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pada model penskoran dikotomus, terdapat masing-masing tiga butir soal yang memiliki indeks kesukaran dan daya pembeda tidak memenuhi kriteria. Pada model penskoran politomus, tingkat kesukaran dan daya pembedanya semua tergolong baik. (2) Pada model penskoran dikotomus memiliki kemampuan tertinggi (θ) 2,3025, kemampuan terendah (θ) -1,8522. Rata-rata kemampuan sebesar 0,09137. Pada model penskoran model politomus kemampuan tertinggi (θ) 3,308, kemampuan terendah -2,1544. Rata-rata kemampuan sebesar-0,000 SD 1,0015. Nilai rata-rata kemampuan pada model dikotomus lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pada model penskoran politomus. Nilai fungsi informasi pada model dikotomus lebih tinggi dari pada fungsi informasi pada model politomus.Kata kunci: estimasi kemampuan, dikotomus, politomus, IRT, akuntansi]]>
Copyrights © 2022
